Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Untuk Apa Mencintaimu

4 Desember 2023   18:34 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi dibuat di Canva

"Kau tak apa?" Gadis itu bergeming. "Akan ku ambilkan air---" belum Bob beranjak, Stephanie memegang kaos Bob hingga pemuda itu terhenti.

"Tidak. Jangan tinggalkan aku," ucapnya.

Stephanie sangat takut hujan, apalagi hari ini badai datang dan dia tidak di dalam rumahnya.

"Bisakah kau memelukku, Bob?"

Dengan ragu, Bob mendekati Stephanie. Tangan besarnya merengkuh tubuh mungil Stephanie.

"Apa sudah lebih baik?"

Stephanie mengangguk.

"Bergegaslah ke loteng. Kau tahu kan rumah ini sangat sering terkena banjir. Aku harus menyelamatkan barang-barang---"

"Aku tidak bisa," Stephanie mulai menangis. 

"Aku akan segera menyusulmu. Percayalah! Kita tidak punya waktu." Bob kembali memeluk Stephanie kemudian menggendongnya ke lonteng rumah itu.

Tidak butuh waktu lama, air sudah terlihat memasuki pintu depan. Rumah mereka sudah di bangun tinggi bahkan lebih dari satu meter tingginya dari halaman. Banjir seperti ini sudah biasa terjadi setiap tahun dan Bob tidak heran lagi. Hanya beberapa barang elektronik yang dapat Bob selamatkan sebelum air menggenangi lantai dasar rumahnya. Cuaca yang dingin dan tubuh Bob yang basah entah keringat atau cipratan air, lelaki itu terengah-engah di ujung anak tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun