Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Winter Lily: Batu Ruby (Bagian 33)

27 September 2023   19:56 Diperbarui: 27 September 2023   20:00 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku sudah tidak tahan lagi." Kakek tua bangkit menuju mulut gua yang terjal ke dalam.

"Hei, kuda! Keluarlah! Di luar sana banyak rumput dan air!" teriaknya.

Artur tertawa. Dia sudah hampir dua jam mencari cara agar kudanya mau keluar. Tapi tetap gagal. Bagaimana bisa kalimat Kakek tua itu akan membujuk dua ekor kuda. Tapi Artur salah. Dua kuda itu berlari keluar dengan cepat setelah Kakek tua merampungkan kalimatnya. Ini tidak mungkin. Bagaimana bisa? Mustahil?

"Hiduplah dua ratus tahun. Agar kau bisa menyamaiku!" ucap Kakek tua sombong. Sesekali tangan kirinya menepuk puas lengan Artur.

"Apa Kakek tahu kita ada di mana?"

Kakek Tua itu melihat sekeliling. Tanah bebatuan dengan pohon besar menjulang tinggi. Tidak ada tanaman paku atau liana. Hanya ada pohon besar seringgi menara. Tinggi sekali. 

"Ini Hutan Penyesalan!"[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun