Setelah Kakek tua menceritakan kisahnya. Kini giliran Nath yang dipaksa bercerita oleh Kakek tua.Â
"Ayolah, Nak! Kesatria seperti mu pasti mempunyai banyak pengalaman meskipun aku tahu usiamu bukan apa-apa denganku."
Nath mendengus. Tidak ada yang salah dengan ucapan Kakek tua. Hanya saja yang harus bercerita adalah Nath---hidupnya dihabiskan di balik dinding beton Kastil Carperia. Tidak ada pengalaman yang menarik untuk diceritakan.
"Tidak ada yang menarik dari kisahku, Kek."
"Ayolah! Kau tidak perlu merendah!"
"Baiklah! Ada beberapa hal yang Kakek harus tahu, pertama saya bukan kesatria. Dan yang kedua, saya tidak punya hal menarik yang bisa saya ceritakan pada Kakek."
"Terdengar menyebalkan dan terasa aku ditipu setelah menceritakan kisahku padamu."Â
 "Baikla" Â
Nath memulai kisahnya. Sambil mengikuti api merah jambu sebesar bola kelapa yang mengambang di depan mereka. Dimulai dari kisahnya yang diadopsi oleh Grand Duke dan jadi putri satu-satunya hingga mengapa dia sekarang memaki baju zirah menuju Medan perang.
"Astaga aku tidak menyadari jika kau adalah seorang Lady,"Â
Kakek tua berdecak tak menyangka pengalaman hidupnya yang ratusan tahun itu tidak dapat mengetahui fakta jika lawan bicaranya adalah seorang Lady. Ini tidak mungkin?