Seseorang berdiri di depan pintu dengan tangan menyilang. Tanpa menunggu si empunya ruangan memersilakan, laki-laki itu masuk dan duduk di kursi tepat di depan meja kerja Claire.
"Ada perlu apa?"Â
"Kakak serius sekali sampai tidak menatap wajah adiknya yang tampan ini!" goda Vederick.
"Katakan saja apa maumu? Kau tidak perlu bertele-tele!"
"Ternyata kakakku tidak sabaran!" Vederick menyeringai.
Claire mendengus. Matanya tajam membidik sang adik yang dengan tidak sopan merebahkan dirinya di kursi panjang ruangan itu. Sejak tiga hari lalu, Claire marah sekali karena perilaku Vederick yang semakin seenaknya.
"Apa Kakak tahu? Jika putri Paman Grand Duke itu mempunyai lebih dari satu Mana elemen?"
"Untuk apa kautanyakan itu padaku. Lagi pula itu hal yang wajar, bukan?"
"Kakak! Hanya keturunan murni Raja terdahulu saja yang punya elemen lebih dari satu bahkan tiga. Tapi Nath? Yang aku tahu dia bahkan bukan Putri kandung Paman."
"Apa urusannya denganmu? Pergilah aku sibuk!"