Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerbung: Winter Lily; Setelah Pesta Usai (bagian 13)

8 Juli 2023   12:57 Diperbarui: 12 Juli 2023   10:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesta telah usai. Setiap tamu telah pergi meninggalkan istana. Cahaya bulan sedikit demi sedikit memasuki ruang kamar Noah. Di tatapnya adik-adiknya yang kini tengah menguasai kamar yang diperuntukkan hanya untuknya itu.

Nath yang menolak kembali ke kamarnya, Noah izinkan tidur di ranjang. Sedangkan Lucas dan Jeremy; mereka masing-masing tidur di satu kursi. Pemandangan yang sama sekali tidak dia sukai. Aroma wine dan suara dengkuran Lucas membuatnya sedikit marah. Namun ketika melihat wajah adiknya yang polos ketika tidur itu, Noah tidak dapat melakukan apa-apa. Ada bekas luka di wajah Lucas. Di usianya yang memasuki 18 tahun, Mana elemen milik Lucas baru level 3, sangat rendah untuk anak seorang Alexander Carperia. Karena Mana Elemen milik Noah mencapai puncak ketika usianya 15 tahun. 

Setiap dari mereka memiliki kelebihan masing-masing. Lucas adalah ahli strategi dan kecepatan pergerakan nya luar biasa. Sedangkan Noah, di saat usianya 17 tahun dia sudah mencapai puncak kekuatan Mana elemen  bawaan yaitu Api dan telah menguasai elemen tambahan yaitu angin.

Nath yang belajar ilmu sihir telah mencapai level 2 hanya dalam waktu setengah tahun. Di saat usianya kini Nath telah membangkitkan Mana elemen  bawaan yaitu api dan air. Dua elemen yang bertentangan membuatnya kesulitan sehingga dalam waktu hampir dua tahun dia masih berada di level dua. 

Noah mengusap kepala Nath. Rambut merahnya membuat dia terlihat mencolok disegala tempat. Noah tidak habis pikir bagaimana bisa adiknya memilih merubah warna rambutnya dengan warna merah. Dan tidak mengerti pemikiran ayahnya yang selalu menuntut Nath untuk menyembunyikan warna asli rambut dan matanya. Karena menurut Noah, Nath lebih cantik dengan mata biru dan rambut peraknya.

Rambut yang berganti-ganti itu hanya akan menyakiti Nath. Yang selalu akan jadi anak kecil di mata Noah. Gadis itu menggeliat tercium aroma manis dari nafasnya. "Dasar anak nakal!" Noah kembali tersenyum.

Jika Helena di sana mungkin mereka semua akan mendapatkan hukuman. Nath baru saja Debutante, usianya baru 16 tahun; tapi Noah dan Lucas malah membiarkannya meminum wine hingga mabuk.

Malam itu Noah benar-benar tidak dapat tidur. Bukan karena dia tidak kebagian tempat. Tapi juga karena pengakuan Claire yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Pertemuan mereka dapat di hitung oleh jari. Yaitu saat ulang tahun Claire ke 8, 12 dan saat Debutante di usia mereka 16 tahun. Bahkan saat ulang tahun Claire ke-17 bersamaan dengan diangkatnya sebagai Putri mahkota, Noah tidak datang. 

Bukankah itu aneh?

Noah menatap langit, bintang gemitang terlihat samar. Aroma bunga menyerbu ruang kamarnya bersamaan dengan angin yang menerobos masuk. Dari kejauhan terlihat kalau kamar Claire masih bercahaya. "Apa Tuan Putri masih terjaga?" tanya Noah entah pada siapa. 

Pemuda itu lalu melompat. Kamarnya berada di lantai 2 tapi bukan hal yang susah untuk seorang Noah Alexander. Kemampuannya berjalan tanpa suara membuatnya semakin terlihat seperti penguntit. Claire membuka jendelanya; seketika itu juga Noah melompat ke atas pohon. Perempuan itu terlihat memejamkan mata dan menengadahakan tangannya. Perempuan aneh, ucap Noah dalam batinnya. Rambut emasnya terlihat cantik, terurai dan tersapu angin. 

Setelah memastikan Claire masuk dan mematikan cahaya di kamarnya, Noah kembali ke kamarnya. Di lihatnya ranjangnya kosong. Nath sudah pergi. Sedangkan Jeremy dan Lucas masih terlelap dalam tidurnya. Pintu kamarnya terbuka, Noah dengan segera memastikan keadaan adiknya. Kamar mereka tidaklah berjauhan sehingga dengan waktu cepat Noah sampai di depan kamar sang adik.

Belum juga dia menyentuh gagang pintu, seseorang telah mendahuluinya membuka pintu. Pangeran Vederick, yang masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat pesta; pertanda dia belum kembali ke kamarnya untuk istirahat saat waktu telah menunjukkan tengah malam.

"Apa yang Anda lakukan di kamar adik saya, Pangeran?" tanya Noah sinis.

"Apa yang Tuan Muda keluarga Carperia lakukan di depan jendela Putri Claire?" Vederick menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan. 

Noah terdiam menahan amarahnya. Kelakuan tidak terpujinya itu ternyata ada yang memergoki. "Saya hanya memastikan keadaan Tuan Putri baik-baik saja. Bukankah aneh tengah malam kamarnya masih terang?" Sebuah alibi yang tiba-tiba saja keluar bebas.

Vederick berdecak. "Tidak ada yang aneh. Kakak memang seperti itu. Dia bekerja keras belajar agar layak jadi Ratu di masa depan. Melakukan apa yang sebenarnya tidak pernah dia inginkan."

Noah lalu melihat dari kejauhan adiknya tengah tertidur di atas ranjangnya.

"Dia baik-baik saja. Saya tidak akan berani menyentuhnya. Bukankah Anda tahu saya baru 15 tahun? Lagi pula, saya tidak mau ada rumor aneh menyebar di dalam istana mengenai tamu yang berpesta kemudian tidur bersama dalam satu kamar."

"Maafkan saya."

"Memang sudah seharusnya kau paham akan posisimu." Vederick berlalu meninggalkan Noah di depan kamar Nath. Terlukis jelas di wajahnya yang puas setelah merasa menang dari Noah karena statusnya sebagai Pangeran.

"Sebaiknya Anda berhati-hati, Pangeran. Mulai saat ini saya akan sering mengawasi Anda." ucap Noah.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun