Selamat pagi dunia, nampaknya hari ini langit sedang tidak berpihak kepadaku. Saat aku melangkah meninggalkan rumah, dari kejauhan langit terlihat jingga, hingga semakin ku dekati warnyanya sirna bahkan aku tak tau bagaimana lenyapnya.
Langkahku seperti kaku, diiringi air-air langit yang mendadak jatuh membasahi bumi. Ini yang aku maksud, langit tak berpihak kepadaku.
Hari ini aku harus pergi menemui seseorang yang aku sebut sahabat. Katanya dia akan memberiku pekerjaan. Dengan sigap aku pagi-pagi sekali berjalan menyusuri lorong-lorong waktu antara gelap dan terang menyibakkan kabut-kabut tipis sisa hujan semalam.Â
Ku pikir hari ini akan cerah se cerah masa depan yang aku harapkan. Namun tidak, air langit jatuh kembali yang ku kita telah habis tertuang semalam.
Aku berjalan tak begitu jauh. Ya, cukup menguras keringat dengan berjalan sekitar satu setengah jam. Memang jarak rumah dan tempat yang aku tuju tidaklah jauh, tapi aku memutar dan mencari jalan-jalan baru untuk merubah susana hatiku yanh baru saja di basahi hujan.
Bajuku berkeringat untung saja aku menyadari bahwa ini akan terjadi. Bergegas saja aku menuju toilet melepas kaos dan celana panjang dan ku ganti dengan kemeja dan rok sebawah lutut.
Aku perempuan, ya begitulah. Tapi sejujurnya aku lebih menyukai style laki-laki, dan itu lebih nyaman untukku. Namun hari ini sahabatku itu mewanti-wanti agar aku memakai sesuatu yang seharusnya di pakai wanita.
Tapi aku tak mengerti apa kaos dan celana panjang bukan untuk wanita juga? Tidak. Bukan begitu maksudnya, hanya saja dia paham betul bagaima style ku. Bukan kaos perempuan yang gemes bergambar bunga atau sesuatu yang lucu melainkan yang ku pakai adalah kaos longgar bergambar tengkorak dan baginya itu tidak pantas, bagiku juga demikian tapi aku nyaman memakai itu.
Aku sudah menganggur sejak dua bulan yang lalu setelah kantor dimana aku bekerja bangkrut dan terpaksa harus mengurangi jumlah karyawannya.
Aku adalah editor sebuah majalah, kerja ku tak perlu terlalu formal kantor kami juga santai sehingga itu semakin membuat ku nyaman dan terlarut dalam style yang tak karuan itu.
Sejak dia menghubungi ku, dia selalu mengingatkan ku agar aku mandi dan berdandan. Ya, aku bukan tipe perempuan yang gemar memoles wajah, tapi aku tetap perempuan yang tahu mana eye liner dan mana eye shadow.Â