Mohon tunggu...
umi sofiatunnisa
umi sofiatunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Raden Mas Said Surakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Faktor, Dampak, dan Akibat Perceraian

6 Maret 2024   23:07 Diperbarui: 6 Maret 2024   23:10 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Adalah hal yang wajar jika setelah bercerai Anda masih menyimpan perasan cinta terhadap mantan pasangan Anda. Harapan Anda untuk hidup sampai tua bersama pasangan menjadi kandas, ini dapat menyebabkan perasaan kecewa yang sangat besar yang menyakitkan. Mungkin juga Anda ketakutan jika tidak ada orang yang akan mencintai Anda lagi atau perasaan takut ditinggalkan lagi di kemudian hari.

Perasaan lain yang mungkin dialami adalah perasaan terhina atau perasaan marah dan kesal akibat sikap buruk pasangan. Anda juga mungkin merasa kesepian karena sudah tidak ada lagi tempat Anda berbagi cerita, tempat Anda mencurahkan dan mendapatkan bentuk kasih saying. Serangkaian problem kesehatan juga bisa disebabkan akibat depresi karena bercerai.

Mengatasai Perceraian dan Dampaknya

Diera perkembangan zaman pada saat ini yang terjadi banyak sekali kasus perceraian baik dari segi pernikahan dini hungga permasalahan KDRT. Seperti yang kita ketahui harusnya kita dapat menyadari sedari awal bahwasaannya pernikahan bukanlah sebuah permainan percintaan atau cinta monyet yang terjadi dikalangan anak muda. Akan tetapi pernikahan adalah sebuah ikatan suci yang harusnya terjadi seumur hidup sekali. Maka dari itu perlunya ada sosialisai edukasi terkait pernikahan yang diikuti oleh para calon pengantin.

Serta berdapak pada masa depan pasangan tersebut jika kurang adanya edukasi terkait pernikahan ini. Serta anak lah yang menjadi korbannya.

Fernica Berliana Elbitsa 222121152

umi sofiatun nisa 222121145

Luthvia yuhand 222121149

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun