Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pentingnya Evaluasi dan Reshuffle Kabinet Merah Putih.

30 Januari 2025   16:01 Diperbarui: 30 Januari 2025   17:15 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabinet Merah Putih foto detikNews 

100 Hari Pemerintahan Prabowo -Gibran telah berlalu.Apa langkah Prabowo selanjutnya untuk memastikan bahwa program pemerintah dapat mencapai tujuan -tujuannya.?

Halo sobat kompasiana, dan para pembaca yang arif nan bijaksana.

Langit kelabu di tempat saya, kota Batu. Mari kita bicara politik dengan riang gembira sembari ngopi, supaya pikiran tetap waras.

Topik pilihan Kompasiana, 100 Hari Pemerintahan Prabowo -Gibran, mendapat respon positif dari 80 persen kompasianer, dan sisanya bernada negatif.Ya iya lah, rambut sama hitam, isi kepala berbeda.

Tetapi berbanding terbalik dengan respon di luaran sana. Masyarakat , pengamat dan media berita online serta lembaga riset, lebih banyak yang bernada pesimis, oleh karena itu,

Pentingnya Prabowo evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih.

Prabowo harus melakukan pembenahan besar-besaran di arena politik Indonesia. Dengan kata lain, membersihkan ruang politik dari para politisi yang bermentalitas buruk dan korup.

Beberapa menteri harus segera dievaluasi agar program -program pemerintah dan target yang hendak dicapai tidak hanya menjadi retorika belaka. 

Tata kelola anggaran - kurang efektifnya kolaborasi antar lembaga dan minimnya intervensi pemerintah di sektor ekonomi 

Beberapa menteri bermanuver sendiri tanpa memahami regulasi.

Kebijakan pemerintah seperti rencana alih fungsi 20 juta hektar hutan untuk swasembada pangan dan energi harus dikaji ulang. 

Agar kepercayaan masyarakat lebih meningkat dan pemerintahan dapat fokus pada program andalan yang lebih pro rakyat, kesejahteraan yang berkelanjutan.

Reshuffle Menteri yang Bermasalah.

Terkait Reshuffle, lembaga penelitian independen Celios merilis survei yang menyebut lima menteri pemerintahan Prabowo -Gibran perlu di-reshuffle.

Center of Economic and Law Studies atau CELIOS, lembaga riset yang fokus di bidang ekonomi dan kebijakan publik.

Direktur Celios Bhima Yudhistira dalam Press Conference:Rapor 100 Hari Pemerintahan Prabowo -Gibran secara daring, Selasa, 22 Januari 2025.

Dalam studi bertajuk,"Rapor 100 Hari Prabowo -Gibran ini, Celios menggunakan survei berbasis expert judgment atau penilaian para ahli.

Lima indikator penilaiannya adalah, (1) Pencapaian program.(2) Kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik.(3) Kualitas kepemimpinan dan kordinasi.(4) Tata kelola anggaran.(5) Komunitas kebijakan.

Berikut daftar menteri yang perlu di-reshuffle, yang mendapat rapor merah.

1. Natalius Pigai Menteri Hak Asasi Manusia. 

Ia masuk lima besar katagori "Menteri yang perlu di-reshuffle dan "Menteri/Kepala Lembaga yang tak terlihat bekerja "

Alasan lain, karena beragam kontroversi atau kurangnya terobosan yang dilakukan.Skor performa terendah. Tindakan Pigai yang kontroversial dianggap memicu respon negatif publik.

2. Budi Arie Setiadi  Menteri Koperasi.

Kinerja menteri koperasi belum menunjukkan dampak signifikan, khususnya dalam pengelolaan koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi rakyat. Progres pengembangan yang belum jelas.

3. Bahlil Lahadalia Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)

Bahlil dinilai  gagal menerjemahkan komitmen presiden Prabowo terkait transisi energi dalam kebijakan konkret. Kurang efektif mengelola sumber daya energi, pengelolaan hilirisasi mineral dan transisi energi bersih.

Celios menyoroti minimnya rencana teknis untuk memensiunkan PLTU batubara yang hingga kini belum memiliki kejelasan implementasi.

4. Raja Juli Antoni Mentri Kehutanan 

Wacana mengubah hutan menjadi hutan tanaman energi dan co -firing PLTU batubara. Dalihnya, membuat program ketahanan pangan dan transisi energi yang berisiko meningkatkan deforestasi.

Seharusnya menteri kehutanan menjaga konservasi hutan, bukan malah akan menimbulkan konflik dengan masyarakat adat dan merusak lingkungan.

5. Yandri Susanto Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggi.

Pada awal kepemimpinannya terlibat dalam konflik kepentingan, dan  kebijakan desa yang dikeluarkan memicu kritik tajam.

Selain itu, pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menyatakan, perlunya Prabowo evaluasi menyeluruh kinerja menteri dalam kabinet Merah Putih.

Perombakan kabinet dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan pemerintah mampu menjawab tantangan ekonomi, energi, dan lingkungan hidup dengan lebih efektif.

Mayoritas responden menilai pencapaian program kerja dan kualitas komunikasi yang dilakukan pemerintah baru ini tidak memuaskan.

Beberapa menteri perlu diganti dalam 6 bulan pertama pemerintahan Prabowo -Gibran, sejumlah menteri dan kepala lembaga di bidang ekonomi mereka dinilai belum memperlihatkan kinerja yang maksimal.

Jika Prabowo tidak me-reshuffle menteri yang bermasalah, justru akan memperburuk kerjanya sebagai presiden.

Saya sependapat dengan Celios dan pengamat kebijakan publik tersebut.

Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang diisi oleh orang -orang yang ahli di bidangnya."Right Man In The Right Place"

Menempatkan orang -orang yang memiliki kemampuan, keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan jabatan atau posisi yang mereka emban.

Dengan demikian, mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan efektif dan efisien.

Dalam konteks pemerintahan, konsep ini sangat penting karena dapat memastikan program pemerintah diimplementasikan dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Dengan begitu, pemerintah dapat meningkatkan kinerja, yang akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Meningkatnya kepercayaan masyarakat,  menjadi modal, langkah strategis untuk memastikan pemerintah mampu mengemban amanat rakyat.

Publik menunggu perubahan yang konkret, yang akan membawa perubahan pemerintahan ke arah yang lebih baik. Indonesia maju.

Kesimpulan.

Dengan evaluasi 100 Hari kerja Kabinet Merah Putih, kita dapat menilai bahwa masih banyak masalah yang perlu dibenahi oleh setiap kementerian atau lembaga negara.

Prabowo harus me-reshuffle menteri yang tak terlihat bekerja dan minim terobosan, tidak membawa kemajuan.

Dengan meningkatnya kepuasan publik di 100 hari pertama, Prabowo harus mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan kepuasan mereka terhadap pemerintahannya.

(*)

Sumber: kompas com.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun