Temukan bagaimana Badan Bank Tanah mengubah kehidupan masyarakat pedesaan dan mengurangi kesenjangan sosial -ekonomi di Indonesia. Apakah berhasil?
Sobat kompasiana, mohon luangkan waktu sejenak untuk kita bicara tentang Badan Bank Tanah.
Pemerintah telah resmi membentuk Badan Bank Tanah berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Merupakan badan khusus untuk mengelola tanah dan kekayaannya.
Aset Bank Tanah saat ini masih berasal dari tanah penetapan pemerintah. Sumbernya bisa dari tanah bekas hak, kawasan, dan tanah terlantar, pelepasan reklamasi, tanah bekas tambang, tanah yang terkena kebijakan tata ruang, maupun tanah yang tidak ada penguasaan di atasnya.
Salah satu aset Bank Tanah di Jember -Jawa Timur, seluas 5,29 Ha.
Kawasan Tambak Budidaya air tawar- potensi pengembangan:
Industri pengelolaan ikan, Perkebunan, Sarana mendukung lain dan Tambak Budidaya ikan air tawar.
---
Fungsi utama Bank Tanah antara lain, merencanakan ketersediaan tanah untuk kepentingan umum, sosial, pembangunan ekonomi, konsolidasi lahan, serta reforma agraria dan keadilan pertanianÂ
Nah, kompasianer, untuk melaksanakan tujuan dibentuknya Badan Bank Tanah,Pemerintah memberikan anggaran modal awal dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp.1 triliun dari rencana awal Rp.2.5 triliun.
Pertanyaannya;Â
Meskipun program Bank Tanah memiliki potensi besar, beberapa pertanyaan muncul :
1. Bagaimana efektivitas pengelolaan dana Rp.1 triliun tersebut?
2. Apakah program Bank Tanah akan memperluas atau mengurangi kesenjangan antara daerah dan perkotaan?
3.Bagaimana peran Bank Tanah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat ?
Melalui artikel ini saya mencoba menganalisa ( analisa ala saya tentunya ) dampak program Bank Tanah secata keseluruhan.
Peran Bank Tanah dalam Menciptakan Keadilan Ekonomi.
1. Peningkatan akses tanah -Â Bank Tanah memfasilitasi akses tanah bagi petani dan masyarakat kecil - dengan menghilangkan hambatan birokrasi - menyediakan tanah yang layak untuk pertanian.
2. Pemberdayaan ekonomi- program ini meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui - pembangunan usaha tani -akses ke pasar lebih luasÂ
3. Redistribusi tanah - Bank Tanah membantu redistribusi tanah kepada yang membutuhkan - mengurangi kesenjangan sosial -ekonomi - konflik tanah - kemiskinan.
4. Pembangunan infrastruktur -program Ini mendukung pembangunan infrastruktur pedesaan, seperti -jalan- jembatan - irigasi - dan fasilitas publik.
Implementasi kebijakan Bank Tanah tersebut harua direncanakan dengan matang dan pengawasan ketat.
Apabila telah dijalankan dan dikelola dengan benar maka tujuan pemerintah membentuk Badan Bank Tanah potensi keberhasilan dan kebermanfaatannya dapat menciptakan keadilan ekonomi berkelanjutan.
Namun, selalu ada tantangan dalam setiap kebijakan, terlebih dengan anggaran negara yang besar, uang dari rakyat pembayar pajak pula.
1. Keterbatasan sumber daya - kurangnya sumber daya manusia dan teknologi.
2. Birokrasi - proses pengajuan dan pengelolaan tanah yang kompleks.
3. Keterbukaan dan akuntabilitas -kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana.
4. Kordinasi antar Instansi atau lembaga negara.
5. Kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Solusi Pengelolaan Dana Efektif.
1. Pengembangan sistem manajemen keuangan; menerapkan akuntansi sistem digital.
2. Peningkatan kapasitas SDM; pelatihan dan pengembangan karyawan.
3. Pengawasan dan evaluasi;Â
4. Transparansi dan akuntabilitas; menerapkan prinsip+prinsip good government.
5. Kerjasama antara instansi; meningkatkan kordinasi dan komunikasi
Dan hal penting dalam pengelolaan dana adalah riskan terjadi korupsi.
Antisipasi Terjadinya Korupsi, meliputi:
1. Penyalahgunaan dana- penggunaan dana untuk kepentingan pribadi.
2. Nepotisme - pengangkatan pejabat berdasarkan hubungan keluarga.
3. Kolusi- kerjasama antara pejabat dan pihak ketiga untuk kepentingan pribadi.
4. Penggunaan dokumen palsu - pemalsuan dokumen untuk mendapatkan dana ilegal.
Solusi Mengatasi Korupsi.
1. Menerapkan sistem digital untuk memantau pengelolaan dana.
2. Pengawasan Independen - menunjuk lembaga pengawasan Independen.
3. Pendidikan dan kesadaran - meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi dan kerugian anggaran negara akibat perilaku koruptif.
4. Pengembangan kebijakan - membuat kebijakan yang efektif untuk mencegah terjadinya korupsi..
5. Pengadilan Tegas -menghukum berat pelaku korupsi.
Jika program Bank Tanah telah berjalan, maka indikator keberhasilan nya akan tampak dari;
1.Jumlah lahan yang dialokasikan.
2. Jumlah masyarakat yang mendapat manfaat.
3. Tingkat pendapatan masyarakat.
4. Kualitas lingkungan.
5. Tingkat kesadaran masyarakat.
Dengan demikian pemegang saham masyarakat dapat menilai, dan mengevaluasi .
KESIMPULAN.
Program Badan Bank Tanah merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengatasi kesenjangan sosial -ekonomi antara daerah dan perkotaanÂ
Dengan mengalokasikan dana awal Rp. 1 trilliun tujuan pemerintah adalah untuk meningkatkan akses tanah bagi petani kecil, mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dan mengurangi kemiskinan.
Namun tantangan seperti korupsi, birokrasi dan keterbatasan sumber daya harus diatasi. Untuk memastikan keberhasilan program Badan Bank TanahÂ
Dengan transparansi dan akuntabilitas serta pengawasan yang efektif, Bank Tanah dapat menjadi katalisator perubahan sosial -ekonomi di Indonesia.
Pada akhirnya, masyarakat berharap Badan Bank Tanah dikucur dana Rp. Rp.1 triliun akan membawa manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat, pemerataan ekonomi berkeadilan yang berkelanjutan.
SemogaÂ
Sumber; Badan Bank Tanah. Kementerian ATR/BPN.
Penulis: Umi Setyowati.
#Blog Competition.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H