Rumah adalah tempat yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak. Seharusnya. Namun ketidakstabilan emosi orangtua jika tidak ada pengendalian yang cukup, anak rentan menjadi korban kekerasan, pelampiasan, disadari atau tidak.
Pernikahan bukan hanya masalah cinta dan kebahagiaan, tetapi juga tanggung jawab dan kesiapan emosional kedua belah pihak.
Ketika pasangan atau orang tua tidak siap menghadapi realitas rumah tangga, anak kerap jadi pelampiasan frustasi, rentan menjadi korban.
Aku sedang membaca di beranda samping, sambil menunggu kabar perkembangan mediasi kedua antara Husni dan istrinya.
Kota Malang siang ini cuacanya tak menentu, sebentar langit cerah, sebentar redup, ku batalkan juga niatku keluar rumah.
 Tepat sesuai janjinya,pengacara yang mendampingi Husni menelpon, melalui  panggilan video, dia melaporkan perkembangan kasus Husni. Sesuatu yang tak terduga terjadi, katanya.
Aku pun tak menduga ada kejadian yang sangat kebetulan. Mungkin ini bentuk pertolongan dari Tuhan.
Spontan saja aku merespon, ku katakan padanya," Ini mungkin jalan keluar yang patut kita coba, selamatkan dulu  anak itu,Mas, bawalah pulang ke rumah kontrakannya Husni!" kataku.
"Siap, Non! -- itulah yang juga terpikir olehku, ternyata kita punya ide yang sama, ok, dikau tenang aja, percayakan semua urusan Husni kepadaku!" dan percakapan berakhir.
"Anak itu, anak siapa, kenapa, Ning?"