Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Indonesia Swasembada Pangan, Mungkinkah?

22 Oktober 2024   07:02 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:02 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ANTARA 

Korupsi,adalah penyakit kronis negeri ini.

Kompasianer yang mengikuti kasus SYL pastinya tahu, mantan gubernur Sulawesi Selatan yang ditunjuk Jokowi pada periode kedua sebagai Menteri Pertanian itu  telah divonis 12 tahun penjara.

Ia sibuk memperkaya diri sendiri sehingga lupa tugasnya.

Lalu mantan Menteri Pertanian di periode pertama Jokowi ditarik lagi, membereskan kekacauan SYL.

Dan bagusnya, upaya yang telah dilakukan Mentan Amran.sudah mulai tampak hasilnya. Sehingga Presiden Prabowo menunjuk kembali untuk merealisasikan target swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Andi Amran Sulaiman, pria kelahiran 27 April 1968 di Bone Sulawesi Selatan. Alumnus universitas Hasanuddin (UNHAS) Memperoleh gelar magister dan pascasarjana pada tahun 2003 dan 2012 dengan IPK maksimal.

Pemegang 5 hak paten berbagai penemuan yang mencakup pengendalian hama.

Pada 2007 Ia menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Mengingat rekam jejak dan pengalaman panjangnya di sektor pertanian, sudah tepat Presiden Prabowo menunjuk kembali Amran sebagai Mentan di Kabinet Merah Putih.

Mewujudkan target swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya, 4-5 tahun, tentu tantangan berat bagi Mentan Amran. Namun bukan tidak mungkin.Kita musti optimis.

Saya hanya sedikit urun rembuk ala emak-emak yang setiap hari berkutat dengan masalah pangan.Betapa harga beras naik terus, mumet pikiran mengatur belanja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun