Tebak-tebak buah manggis.
Penebak tepat berhadiah.
Mafia tanah harus diberantas habis.
Selamatkan uang negara yang dijarah.
---
Kompasianer, saya sedang menebak Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Kira-kira akan menempati posisi yang sama atau mendapat tugas yang lain dalam kabinet gemoy presiden terpilih Prabowo.
Dan kenapa kok AHY?
Karena ada kisah haru  yang melatari masuknya partai Demokrat ke dalam pemerintahan Jokowi.
Masih ingat kan? Sebelum pilpres, Demokrat berkoalisi dengan partai apa dan berharap jadi apa. Tetapi ternyata di ujung jalan mereka menelikung.
Demokrat lalu pindah haluan, bahkan sang ayah turun gunung ikut kampanye mendukung capres Prabowo -Gibran.
Ini sangat menarik sebagai bahan saya menulis  topik pilihan tebak-tebak buah manggisnya Admin Kompasiana.
Membaca berita tentang orang -orang yang dipanggil Prabowo di kediamannya dan kemudian menghadiri pembekalan calon menteri, ada wajah baru dan ada beberapa wajah lama.
Salah satu wajah lama adalah Agus Harimurti Yudhoyono.
Saya mencoba menafsirkan isyarat dari ungkapannya kepada awak media pada momen AHY menghadiri pembekalan calon menteri.
AHY mengaku ingin terus menjadi bagian dari perjuangan ATR/BPN. Namun, Ia siap sekalipun mendapat tugas lain.Â
Sebelumnya, kepada jajaran kementerian ATR/BPN saat pamit di penghujung jabatan, AHY mengatakan bahwa Ia tidak akan kemana-mana.
Apakah ini pertanda bahwa Prabowo tetap mendudukkan AHY di kursi ATR/BPN?
Mungkin saja, mengingat pencapaian selama 8 bulan AHY cukup moncer.
Mengutip dari laman kementerian ATR/BPN antara lain.
1. Pencapaian Sertifikat Elektronik meningkat 46 kali lipat selama 7 bulan terakhir. Dan hampir semua kantor Pertanahan se-Indonesia sudah mampu menyelenggarakan administrasi elektronik termasuk Sertifikat Elektronik.
Bagi masyarakat, sertifikat elektronik ini sangat bermanfaat. Meminimalisir resiko kehilangan, terbakar, pencurian, serta kerusakan akibat bencana alam.
Dan yang lebih penting, sertifikat elektronik tidak mudah diduplikasi, dengan kata lain, mempersempit ruang gerak mafia tanah.
2.Kasus mafia tanah sudah banyak yang berhasil diselesaikan. Dus, uang negara terselamatkan.Terbaru kasus pemalsuan akta jual beli dengan cara, tersangka menduplikat sertifikat hak milik(SHM) lalu menjaminkan sebagai utang kepada para korbannya.
Padahal di atas lahan tersebut saat ini dijadikan proyek Tol Cibitung -Cilincing dan MRT Fase III.Â
Dengan pencapaian itu, bisa jadi AHY akan tetap sebagai Kepala ATR/BPN untuk melanjutkan pemberantasan mafia tanah.
Tapi tunggu dulu.
Informasi terkini, Senin (7/10/2024) AHY Â meraih gelar Doktor, lulus dari Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia dari Universitas Airlangga Surabaya.
Hebatnya lagi, dengan predikat Cumlaude, dan dinyatakan sebagai Doktor lulusan Universitas Airlangga yang excellence with morality oleh Rektor universitas Erlangga, Prof.Moh.Nasih, SE, MT,Ak.
Nah, sangatlah menarik bahwa disertasinya berangkat dari permasalahan yang banyak ditemukan di lapangan.Â
Dari disertasinya yang berjudul Transformational Leadership and Human Resources Orchestration toward Indonesia Emas 2045. Yang membahas tujuh kebijakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Kesimpulan dari disertasinya tersebut antara lain salah duanya;
Pertama, kunci transformasi terletak pada kepemimpinan yang efektif, kapasitas SDM serta tata kelola yang kuat mendukung inovasi dan daya saing tinggi.
Kedua, terdapat ketidaksesuaian antara prodi yang berkembang di dunia pendidikan nasional dengan kebutuhan sektor industri di mana bidang studi non-STEM lebih mendominasiÂ
Sampai di sini, saya menebak AHY mungkin saja akan menggantikan Muhadjir Effendy sebagai Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Mari kita tunggu pengumuman setelah Prabowo dilantik.
Siapa pun nantinya yang menjabat sebagai menteri, yang pasti mereka adalah orang -orang yang telah memenuhi syarat menurut presiden terpilih Prabowo. Pemilik hak prerogatif.
Kita berharap pada kabinet yang besar seharusnya juga mampu mengatasi permasalahan bangsa yang besar ini.
Sebagaimana pernah dikatakan oleh Prabowo."kita ini bangsa yang besar, bung!"menanggapi ketidaksetujuan rencana penambahan kementerian.
Wassalam.
--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H