Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Batang Cendawan Tumbuh

11 Oktober 2024   11:49 Diperbarui: 11 Oktober 2024   11:52 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber Gambar Harapan Rakyat.com

'Naik mendaki turun terjun' 

"Aku mulai dari bawah, mendaki naik, sampai berdiri konveksi ini. Lalu covid menyerang, makin hari terus susut pendapatan. Apakah kita akan  turun terjun pula?"satu pertanyaan yang tak memerlukan jawaban.

Matanya sayu menerawang jauh seakan hendak menembus batas dinding. Kesehatannya terus menurun dari hari ke hari, namun menolak untuk rawat inap di Rumah Sakit.

"Aku ingin mati di rumahku sendiri."kata ibuku.

Aku berusaha menahan embun di mata agar tak luruh. Ku genggam erat tangannya yang kian rapuh.

"Kesehatan ibuk lebih penting, tidak perlu merisaukan yang lain." bisikku lirih.

"Iya...kita mati tanpa membawa harta.. " terbata-bata ucapnya. Setitik bening mengalir diantara pejam mata tuanya.

Dua hari kemudian, mata itu terpejam dalam tidur abadinya. Ketika ajal datang menjemput, kita manusia tak mungkin bisa  menunda waktunya. Aku harus ikhlas agar terangi jalannya.

Padahal aku  sedang mempersiapkan pernikahan bulan depan.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun