Mohon tunggu...
Umi Sakdiyah Sodwijo
Umi Sakdiyah Sodwijo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengelana kata yang riang gembira

Pengelana kata yang riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Comedy Warga Jonggol

11 Desember 2015   17:33 Diperbarui: 11 Desember 2015   17:34 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh...

Kenalkan, nama saya Umi. Jabatan saya presiden di sebuah republik yang baru terbentuk, yaitu Republik Koplak. Sebagai seorang nomor satu di republik itu, saya tinggal di perumahan mewah dan nyaman di Jonggol.

Saking mewahnya perumahan saya, di sini barang termahal adalah air. Harga air udah melebihi harga emas, dan tentu saja lebih mahal dari harga BBM Pertamax. Hingga pernah terpikir saya mending minum pertamax aja daripada air.

Udah mahal, kalaupun kalian punya duit segudang, kalian bakalan keringetan dan habis pulsa seratus ribu buat nelpon tukang air yang semuanya ngejawab air habis atau mau dipake sendiri. Mungkin mau pada diminum sendiri tuh air dagangan biar cepet gendut dan fokus.

Karena kesal, akhirnya saya memutuskan putus hubungan dengan PDAM dan tukang air. Saya akan membuka perusahaan air mineral asli. Menampung air hujan yang mengandung berbagai macam mineral dari besi, seng, tembaga, yodium, aluminium, natrium klorida sampai air raksa dan amonium klorida. Lalu menjualnya dengan harga amat sangat terjangkau rakyat jelata.

Oya, sebagai pejabat negara, harusnya saya tinggal di kompleks mewah, minimal Pondok Indah, bukannya Pondok Bank Indah di Jonggol. Karena sejak tinggal di situ saya sering kena bully. Setiap ada yang nanya

"Tinggal di mana, Bu?"

"Di Jonggol!"

Semua pasti tertawa. Heran. Dikiranya Jonggol itu bahan candaan. Padahal di era Gus Dur ada wacana Jonggol mau dijadikan ibu kota negara. Dan di era kepemimpinan saya, benar-benar sekarang Jonggol jadi ibu kota negara Republik Koplak.

Gara-gara tinggal di Jonggol, saya mendapat julukan baru dari netizen yaitu THE JONGGOL WARRIOR! Mungkin karena saya, walaupun orang penting tapi selalu memihak wong cilik, gemar blues soekan dan makan di warteg. Saya juga memakai aplikasi WhastLap kotak-kotak merah dan membagikan PIN bb di semua Posyandu sebagai ganti bubur kacang ijo.

Kalau ada yang perlu bantuan sebut nama saya tiga kali bareng Hadad Alwi.

Umiiii...
Umiiii...
Umiiiiiiiii...

Wassalamu'alaikum,

Saya Umi,
Selamat Sore!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun