Mohon tunggu...
UMI MAYYADAH
UMI MAYYADAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/pend. mtk/Fkip/Untirta

Mahasiswa Untirta Semester 1 Program Studi Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Etnopedagogi dalam Landasan Pendidikan di Untirta

10 Desember 2023   07:56 Diperbarui: 10 Desember 2023   08:00 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa disingkat Untirta adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Banten, Indonesia.  

Dalam  tulisan ini, penulis bermaksud menstimulus dan memperkaya pembahasan mengenai tema "Interaksi Sosial Dosen dan Mahasiswa dalam Membangun Karakter dan Budaya Banten"  budaya banten dalam pengajarannya menanamkan metode silih asah,  silih asih, dan silih asuh.

Konsep dan Penerapan dari Metode Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh dalam Masa Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran di Kelas 1c Prodi Pend. matematika (dokpri)
Kegiatan Pembelajaran di Kelas 1c Prodi Pend. matematika (dokpri)

1. Silih Asah : Istilah ini mengacu pada saling belajar dan menghormati antar individu. Hal ini menekankan pentingnya menghargai pendapat dan pengetahuan orang lain.

Dalam interaksi sosial antara dosen dan mahasiswa, konsep Silih Asah dapat diaplikasikan untuk membangun karakter dan budaya Banten. Konsep Silih Asah mengandung makna filosofis bahwa memiliki pengetahuan tidak cukup untuk diri sendiri saja, melainkan juga untuk saling berbagi dan saling belajar dari orang lain. Dalam implementasinya, konsep Silih Asah dapat diwujudkan melalui pembelajaran kolaboratif, diskusi terbuka, dan pemberian kesempatan kepada setiap individu untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Dosen dan mahasiswa di untirta sudah menerapkan silih asah,salah satunya di dalam kelas melalui kegiatan presentasi yang di dalamnya terdapat diskusi terbuka,tiap mahasiswa di beri kesempatan untuk berpendapat dan di akhir sesi dosen meluruskan diskusi kami.

Dengan menerapkan konsep Silih Asah dalam interaksi sosial antara dosen dan mahasiswa, diharapkan dapat membentuk pola interaksi dan pembelajaran yang inklusif, di mana setiap individu dihargai dan diakui keberadaannya dalam proses pembelajaran.

2. Silih Asih : Konsep Silih Asih dalam budaya banten mengandung makna filosofis tentang saling peduli, merawat, dan membimbing satu sama lain menuju hal yang positif.

Dalam konteks interaksi sosial antara dosen dan mahasiswa dalam membangun karakter dan budaya Banten, konsep Silih Asih dapat diimplementasikan melalui :

  • sikap peduli

Dosen dan mahasiswa harus menunjukkan peduli dan bimbingan yang cermat terhadap perkembangan karakter dan budaya yang positif. Hal ini mencakup upaya untuk merawat dan membimbing satu sama lain secara menghargai dan mendukung.

  • Perhatian

Menyampaikan perhatian dan akan yang tepat terhadap perbedaan budaya dan karakter mahasiswa merupakan langkah penting dalam membangun lingkungan belajar yang inklusif. Dengan memperhatikan perbedaan, dosen dan mahasiswa dapat mengembangkan komunikasi yang efektif dan mendukung.

  • bimbingan yang dilakukan secara timbal balik

Konsep Silih Asih dalam interaksi sosial antara dosen dan mahasiswa dapat diaplikasikan melalui bimbingan yang dilakukan secara timbal balik. Artinya, baik dosen maupun mahasiswa saling memberikan bimbingan dan dukungan satu sama lain. Dalam konteks ini, dosen tidak hanya memberikan bimbingan kepada mahasiswa, tetapi juga menerima masukan dan umpan balik dari mahasiswa. Sebaliknya, mahasiswa juga dapat memberikan bimbingan kepada dosen melalui partisipasi aktif, pertanyaan, dan diskusi yang memperkaya interaksi pembelajaran.

Dosen dan mahasiswa di untirta sudah menerapkan silih asih seperti sikap peduli, perhatian terhadap perbedaan budaya dan karakter, dan bimbingan yang di lakukan  secara timbal balik untuk menuju hal yang  positif.

Salah satu contohnya dalam kegiatan pembelajaran di  kelas, maupun di luar kelas seperti organisasi dosen ikut berpartisipasi untuk memberi masukan ataupun saran Ketika mahasiswa akan mengadakan sebuah acara.

Dengan menerapkan konsep Silih Asih, diharapkan interaksi sosial antara dosen dan mahasiswa dapat memperkuat nilai-nilai kepedulian, kerjasama, dan harmoni, yang merupakan aspek penting dalam membangun karakter dan budaya Banten.

3. Silih Asuh  : Istilah ini bermakna saling mendukung dan kerjasama antar individu. Hal ini menekankan pentingnya membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama serta menciptakan lingkungan yang harmonis.

Konsep Silih Asuh dalam interaksi sosial antara dosen dan mahasiswa mengacu pada prinsip saling mengasuh, mendukung, dan membimbing satu sama lain dalam konteks pendidikan. Hal ini mencakup upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana dosen dan mahasiswa saling mendukung dalam proses pembelajaran. Dalam implementasinya, konsep Silih Asuh dapat diwujudkan melalui kolaborasi, bimbingan timbal balik, dan upaya saling mendukung dalam pengembangan karakter dan kemampuan akademik mahasiswa.

Dosen dan mahasiswa di untirta sudah menerapkan konsep silih asuh dalam proses pembelajaran. dosen dan mahasiswa melakukan kolaborasi di dalam kelas maupun di luar kelas, Serta saling membimbing ke hal yang positif.

Pesan dan Kesan Untuk Memaknai Etnopedagogi Dalam Landasan Pendidikan Di Untirta

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (dokpri)
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (dokpri)
Pesan dan kesan untuk memaknai etnopedagogi dalam landasan pendidikan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dapat diambil dari prinsip-prinsip etnopedagogi yang menekankan penggunaan teori budaya lokal dalam pendidikan. Dalam konteks ini, pesan yang dapat diambil adalah pentingnya memahami, menghormati, dan mengintegrasikan kearifan lokal dan budaya Banten ke dalam praktik pendidikan di Untirta. Hal ini meliputi pengakuan akan nilai-nilai lokal, tradisi, dan kearifan budaya Banten dalam proses pembelajaran.

Kesan yang dapat diperoleh adalah bahwa penerapan etnopedagogi dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun pendidikan yang lebih inklusif, relevan, dan berkelanjutan di lingkungan pendidikan di Untirta. Dengan memperkuat hubungan antara pendidikan dan budaya lokal, diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang lebih bermakna, mendukung, dan sesuai dengan konteks sosial dan budaya Banten.

Potret  Dosen dan Mahasiswa Kelas 1c Matkul landasan Pendidikan

Potret Dosen dan Mahasiswa Untirta (dokpri)
Potret Dosen dan Mahasiswa Untirta (dokpri)
*) Oleh : Umi Mayyadah, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis,tidak menjadi tanggung jawab redaksi Kompasiana.

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi Kompasiana.

**) Ikuti berita terbaru Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun