" Aku mau minum Milo."
" Baiklah, besok ibu buatkan Milo, ya. Sekarang Adek tidur. Tidur juga bisa menambah daya tahan tubuh." Arya mengangguk. Lalu memejamkan mata, aku menepuk-nepuk punggungnya hingga dia tertidur pulas.
Saat tidur tidak sekalipun terdengar suara batuknya. Rasanya tenang saat melihat Arya tidur nyenyak tanpa gangguan batuk. Sayangnya bocah 8 tahun itu tidak pernah mau tidur siang. Praktis ketenangan rumah ini hanya terjadi saat malam hari.
Iseng kemudian aku mencari info tentang batuk di kolom pencarian. Perlahan-lahan aku membaca informasi batuk pada anak. Beberapa kalimat agak membingungkan untuk aku yang awam ini. Tepat saat itu ada kalimat yang mencerahkan.
" Anak dengan batuk psikogenik ( gejala batuk menghilang saat tidur atau sedang fokus pada suatu aktivitas) dapat diberikan psikoterapi."
Wah ini kok sesuai dengan kondisi Arya sekarang. Aku mengingat kembali, Arya selalu batuk saat terjaga, saat bangun tidur, saat diminta untuk segera sholat, saat belajar, saat mengaji. Tapi hampir tidak pernah terdengar suara batuk saat dia tidur dimalam hari. Juga saat dia mainan hp, main game atau nonton YouTube channel kesukaannya.
Pantesan diberi obat apapun hingga berganti-ganti merk, tetap saja batuknya tidak sembuh. Selanjutnya aku fokus mencari informasi tentang batuk jenis ini. Batuk ini bisa terjadi pada penderita yang pernah mengalami infeksi virus atau bakteri. Wah...Arya juga pernah mengalami ini. Setelah menemukan beberapa informasi terkait batuk ini, aku meyakinkan diri kalau aku bisa mengatasi batuk Arya.
Keesokan harinya, bangun tidur, Arya langsung batuk-batuk. Aku segera membawakan segelas air hangat. Arya kemudian meminumnya.
" Anak ibu yang hebat sudah bangun. Tarik nafas, ya, Dek...keluarkan pelan-pelan. Nah, gitu, pinter...." Arya mengikuti perintahku setelah minum air hangat.
" Hari ini ijin tidak masuk sekolah lagi, gak pa-pa, Dek. Tapi besok, Adek masuk sekolah, ya? Setelah mandi dan sarapan, Adek minum obat, ya?" Arya mengangguk patuh.
Selanjutnya saat mengingatkan waktu sholat dan belajar mengaji, aku berusaha membuat Arya merasa nyaman. Kalau biasanya dengan suara nyaring dan marah-marah, sekarang dengan bahasa yang halus dan penuh senyuman. Meskipun harus menunggu dia selesai bercerita dan joget-joget berbagai gaya, atau menunggu dia bermain kartu, menata kartu untuk kemudian dibuat berantakan lagi. Aku berusaha sabar dan tetap tersenyum. Alhamdulillah... meskipun masih sesekali batuk tapi tidak separah hari kemarin. Obat batuk dan vitamin masih tetap diminum sampai batuknya benar-benar reda.