Selesai sholat, Via masih terjaga. Tidur di awal membuat nya sulit tidur lagi sekarang. Iseng, Via membuka aplikasi sosmed nya. Facebook, tidak ada yang menarik perhatiannya. Wa, membalas beberapa chat. Kemudian melihat Instagram. Ah.. jiwa nya bergejolak. Melihat postingan teman-teman nya berlibur . Mengadakan acara bersama-sama. Terlihat sangat gembira dan bahagia.Â
"Kapan aku bisa seperti mereka?" Batin Via sedih.
" Bersenang-senang , ketemu banyak orang, makan enak, bercerita, tertawa, seakan waktu tidak ada habisnya. Ah.. mereka cantik , kaya, pinter dan segalanya ada. Sedangkan aku? Gimana mau liburan, kebutuhan tercukupi dan bisa menabung saja sudah Alhamdulillah. Menarik nafas dalam-dalam Via kemudian menatap Dio yang tertidur pulas. Ada kedamaian disana. Ada senyum bahagia disana.Â
"Astaghfirullah..!" Via berulang kali istighfar. Karunia kesehatan dan keluarga yang harmonis adalah harta yang paling berharga. Kenapa aku masih menginginkan hal-hal lain diluar kuasaku. Allah sudah memberikan kenikmatan teramat besar, diberikan Nya aku kehidupan, pekerjaan, keluarga yang selalu support, anak-anak yang Sholeh dan patuh, rezeki yang terus  ada dan nikmat sehat. Inilah nikmat paling mahal dimasa pandemi ini. Allah sudah menakar rezeki dan takdir kita sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita.Â
Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Teringat syair lagu D'Masiv.
"Mungkin.. yang terlihat memang teman-teman ku itu bahagia, tapi mana kita tau yang sebenarnya?" Pungkas Via tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H