*
"Cie..ciee..yang mau menikah?"
"Jadi kapan nih undangan nya?"
"Wah..habis ini gak bisa godain kita-kita lagi dong!"
" Iyalah.. sudah ada yang punya!"
Andra hanya tersenyum mendengar kata-kata rekan kantor nya. Berita kedatangan calon istrinya sudah tersebar. Andra yang usianya telah melewati angka 3 sudah sangat mendambakan kehadiran seorang istri. Selama ini hubungan jarak jauh yang telah dibinanya tidak mengalami masalah yang berarti. Dua keluarga sudah setuju.Lamaran sudah dilakukan. Tinggal menunggu kedatangan calon istrinya dan hari H akan segera ditetapkan. Tentu saja Andra sangat bahagia.Â
" Semoga lancar sampai hari H ya Ndra..;" ucapku tulus. Andra mengajukan cuti seminggu untuk menyambut kedatangan calon istrinya, sekaligus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan.Â
" Aamiin.. terimakasih mb". Jawab Andra.
Tak disangka, beberapa hari kemudian..terdengar kabar kalau rencana pernikahan nya dibatalkan.
Andra sudah masuk kantor. Wajahnya yang murung membuat kami, rekan kerjanya hanya bisa memberikan dukungan. Terus memberikan semangat bahwa masih ada banyak wanita lain yang lebih baik. Mungkin dia bukanlah jodoh terbaik untuk Andra.
" Setelah dia kembali, aku berusaha mengajak ke rumah. Menjalin hubungan baik dengan keluarga. Tapi dia menolak. Padahal selama ini semuanya baik-baik saja. Mungkin dia sudah mendapatkan pria yang lebih baik. Aku sudah ke rumah orang tua nya, dan membatalkan semuanya..". Ah.. Andra cerita mu membuat ku semakin merana.