Mohon tunggu...
Umi Sahaja
Umi Sahaja Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ibu bekerja yang ingin sukses dunia akhirat

Selalu berusaha membuat segalanya menjadi mudah, meski kadang sulit. 😄

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jodoh

21 Oktober 2021   13:42 Diperbarui: 21 Oktober 2021   13:44 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

"Cie..ciee..yang mau menikah?"

"Jadi kapan nih undangan nya?"

"Wah..habis ini gak bisa godain kita-kita lagi dong!"

" Iyalah.. sudah ada yang punya!"

Andra hanya tersenyum mendengar kata-kata rekan kantor nya. Berita kedatangan calon istrinya sudah tersebar. Andra yang usianya telah melewati angka 3 sudah sangat mendambakan kehadiran seorang istri. Selama ini hubungan jarak jauh yang telah dibinanya tidak mengalami masalah yang berarti. Dua keluarga sudah setuju.Lamaran sudah dilakukan. Tinggal menunggu kedatangan calon istrinya dan hari H akan segera ditetapkan. Tentu saja Andra sangat bahagia. 

" Semoga lancar sampai hari H ya Ndra..;" ucapku tulus. Andra mengajukan cuti seminggu untuk menyambut kedatangan calon istrinya, sekaligus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan. 

" Aamiin.. terimakasih mb". Jawab Andra.

Tak disangka, beberapa hari kemudian..terdengar kabar kalau rencana pernikahan nya dibatalkan.

Andra sudah masuk kantor. Wajahnya yang murung membuat kami, rekan kerjanya hanya bisa memberikan dukungan. Terus memberikan semangat bahwa masih ada banyak wanita lain yang lebih baik. Mungkin dia bukanlah jodoh terbaik untuk Andra.

" Setelah dia kembali, aku berusaha mengajak ke rumah. Menjalin hubungan baik dengan keluarga. Tapi dia menolak. Padahal selama ini semuanya baik-baik saja. Mungkin dia sudah mendapatkan pria yang lebih baik. Aku sudah ke rumah orang tua nya, dan membatalkan semuanya..". Ah.. Andra cerita mu membuat ku semakin merana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun