Mohon tunggu...
Umi Lasminah
Umi Lasminah Mohon Tunggu... Penerjemah - warga Jakarta, Indonesia, Semesta. Manusia adalah paling mulia, paling sederhana sekaligus paling kompleks

just the note of personal ideas, in searching of TRUTH as woman who live in Beautiful Indonesia, the legacy of GREAT NUSWANTARA created by the Ancestor of great human

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Para Lelaki Pendukung Pergerakan Perempuan

21 Desember 2021   18:25 Diperbarui: 22 Desember 2021   19:07 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tni-au.mil.id/: news.detik.com : tribunews.com : kabarpadang.com: tasikindonesia.com: harapanrakyat.com: buku suyatin kartowiyono

H. Agus Salim: Dalam kongres Jong Islamieten Bond ke-2 di Yogyakarta pada 1927, Agus Salim dengan persetujuan pengurus Jong Islamieten Bond menyatukan tempat duduk perempuan dan laki-laki. Ini berbeda dari kongres dua tahun sebelumnya yang dipisahkan tabir; perempuan di belakang, laki-laki di depan. "Ajaran dan semangat Islam memelopori emansipasi perempuan,". Agus Salim beserta istrinya juga yang membantu Sujatin Kartowijono ketika terbuang dari Yogyakarta untuk memulai hidup di Jakarta.

HAMKA Haji Abdul  Malik Karim Amarrullah  buku-buku karya sastranya memuat perjuangan perempuan, termasuk esai-esainya.

Mohamah Yamin, suami Sundari aktivis perempuan jaman pergerakan

Soepomo,  menjadi narasumber diskusi perempuan mendapatkan masukan bidang hukum dalam memperjuangkan Undang-undang Perkawinan

Penutup

Bahwa apa yang tercantum dalam tulisan ini tidak membatasi banyaknya laki-laki yang mendukung pergerakan perempuan baik secara langsung maupun tak langsung. 

Tulisan ini hanya sedikit dari penggalian dokumentasi yang dilakukan beberapa jam saja. Berharap akan jadi pemantik penelitian lebih jauh tentang  peran laki-laki dalam pergerakan perempuan, bagaimana pun realitasnya patriarki masih sangat kuat pada masa perjuangan dahulu, sehingga tetap memerlukan "justifikasi" "ijin" dari laki-laki. @umilasminah

Sumber Pustaka:

 Sujatin Kartowiyono, Mencari Makna Hidupku.Hanna Rambe, Jakarta., Sinar Harapan 1983.

Perjuangan Wanita Indonesia 10 Windu Setelah Kartini 1904-1984., Departemen Penerangan 1984

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun