Hal ini menciptakan pengalaman berbelanja yang interaktif dan menarik bagi konsumen, yang sulit ditandingi oleh pedagang di pasar tradisional seperti Tanah Abang.
Dampak Pandemi dan Persaingan Harga
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia beberapa tahun terakhir juga turut memperparah kondisi pedagang pasar Tanah Abang.Â
Pembatasan sosial dan penurunan daya beli masyarakat berdampak signifikan pada aktivitas perdagangan di pasar, meskipun pandemi telah mereda, dampaknya masih terasa hingga kini.
Selain itu, persaingan harga yang ketat antara pedagang online dan offline juga menjadi tantangan tersendiri.
Pedagang online seringkali menawarkan harga yang lebih murah karena biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan pedagang offline yang harus membayar sewa toko, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.
Keluhan Pedagang dan Upaya Adaptasi
Berbagai keluhan disampaikan oleh para pedagang Tanah Abang terkait penurunan omzet yang drastis ini, mereka merasa kesulitan bersaing dengan online shop yang menawarkan kemudahan dan harga yang lebih murah.
Beberapa pedagang bahkan terpaksa mengurangi jumlah karyawan atau bahkan menutup toko mereka, Meskipun demikian beberapa pedagang juga telah berupaya beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi dan berjualan secara online.
Mereka mulai membuka toko online di berbagai platform e-commerce dan media sosial, serta memanfaatkan fitur live selling untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Namun, transisi ini tidaklah mudah dan membutuhkan waktu serta sumber daya yang tidak sedikit.