Mohon tunggu...
Umi Indah Fatikasari
Umi Indah Fatikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Suka melukis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menggapai Mimpi

24 Juni 2024   00:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   00:29 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gimana Key? Lancar kan ujiannya?" Tanya Ayah kepadaku.

"Alhamdulillah lancar, yah."

"Alhamdulillah. Kalau begitu, sekarang kita beli es krim yuk." Ajak Ayah.

"AYOOK!!" Ucapku dengan penuh semangat.

Aku dan Ayah pun segera pergi meninggalkan tempat itu dan segera menuju toko es krim. Aku sangat senang sekali hari ini. Aku merasa dirayakan oleh ayahku. Meskipun, aku hanya mengerjakan ujian saja.

***

Tak terasa aku sudah melewati ujianku yang aku takutkan itu. Kini, sudah waktunya aku akan membuka pengumuman hasil ujianku. Aku merasa sangat takut. Aku takut jika hasilnya tidak sesuai yang aku harapkan. Namun, aku sudah berusaha semaksimal mungkin. Aku sudah belajar jauh-jauh hari hanya untuk mengapai impian yang aku inginkan. Namun, disisi lain, aku sudah menyiapkan sebuah ruang jika memang hasilnya tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan.

Aku menghidupkan laptopku yang sedang mati. Setelah laptopku hidup, aku segera membuka web pengumuman hasil ujianku. Perasaanku campur aduk sekali saat itu. Aku takut. Aku berusaha menenangkan diri dengan zikir. Tanpa kusadari, tiba-tiba air mataku keluar dengan sendirinya. Aku pun tidak tahu mengapa tiba-tiba air mataku keluar. Pikiranku sudah campur aduk sekali. Namun, tanganku bergerak untuk mengetik namaku dalam web tersebut. Aku buka perlahan-lahan sambil berdoa terus-terusan. Saat pengumuman tersebut terlihat, aku terkejut bukan main, aku langsung teriak memanggil Ayah dan Bunda.

"AYAH, BUNDA!!"

"Ayah lihat ini, Bunda lihat bun," ucapku sambil menunjukkan pengumuman hasil ujianku. Sontak Ayah dan Bunda menangis melihat hasilnya, begitu juga denganku. Kami semua menangis bersama. Ya, ini adalah tangisan bahagia. Aku lolos. Aku berhasil. Aku berhasil lolos masuk jurusan ilmu komunikasi, jurusan yang aku inginkan. Ini adalah suatu hal yang membuatku paling bahagia. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaanku kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun