ASA HIDUP
Di sudut hati, suara gundah berbisik,
Jejak masa lalu, terukir dalam rindu yang pekat.
Kata-kata terlepas, sebelum ditangkap akal,
Kini jadi bayang, menari dalam sepi yang hangat.
Seharusnya aku berani, melangkah lebih cepat,
Menggenggam harapan, bukan sekadar bertahan.
Namun waktu melintas, tanpa memberi henti,
Dan kini aku terjaga, dalam pelukan penyesalan.
Setiap detik yang hilang, adalah pelajaran berharga,
Membuatku tersadar, akan arti kehadiran.
Jalan yang kutempuh, penuh liku dan cerita,
Menuntunku bertumbuh, meski dalam kepedihan.
Kini ku bawa, segala luka dan air mata,
Menjadi sinar harapan, di ujung malam gelap.
Penyesalan ini, layaknya bintang di angkasa,
Memanduku melangkah, ke arah yang lebih dekat.
Entah kapan penyesalanku ini berakhir,
Menggenggam setiap pelajaran, dengan kasih dan ikhlas.
Dalam penyesalan, ku temukan kekuatan,
Menjadi diri yang baru, dengan hati yang utuh dan luas.
Penulis : Umi Alfiatul Arfik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H