Mohon tunggu...
UMI ALFIATUL ARFIK
UMI ALFIATUL ARFIK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kediri

Mahasiswa aktif dengan program studi ekonomi syariah semester 3

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek Menginspirasi Kalangan Remaja

26 Juli 2024   17:19 Diperbarui: 26 Juli 2024   20:49 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Broken home (Akibat Perceraian Orang Tua)

Di sebuah desa hiduplah seorang gadis remaja yang cantik dan baik hati. Dia bernama Rara. Dia tinggal bersama pembantunya yang biasa dipanggil "bi Ijah". Rara mengalami pergaulan bebas yang dikarenakan orang tuanya bertengkar dan melakukan perceraian. Semenjak itu Rara mempunyai pemikiran bahwa "aku harus bahagia" dengan caraku sendiri karena dia merasa sudah tidak ada yang peduli padanya. Lalu pada suatu hari Rara benar-benar bolos dari sekolah tanpa sepengetahuan pembantunya. Dia pulang ke rumah larut malam dan masih mengenakan seragam. Pembantunya itu bertanya "Dari mana kamu kok sampai malam?" Rara pun tidak pernah menjawab dan langsung pergi menuju kamar.

Keesokan harinya, bi Ijah sudah menyiapkan sarapan di meja untuk Rara. Namun, Rara tidak mau makan dan langsung pamit pergi ke sekolah. Beberapa jam kemudian, surat panggilan dari sekolah pun datang dan diterima oleh bi Ijah. Karena Rara sudah tidak tinggal dengan orang tuanya maka surat panggilan tersebut didatangi oleh bi Ijah. Ketika sampai di sekolahan, bi Ijah langsung mencari dan menemui wali kelas Rara. Mereka melakukan perbincangan. 

"Mengapa akhir-akhir ini Rara tidak masuk sekolah bu?" tanya wali kelas Rara.

"Apaaa? Non Rara tidak masuk sekolah? Padahal setiap pagi dia meminta izin kepada saya untuk sekolah," sahut bi Ijah dengan kaget.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada anak itu?" lanjut wali kelas Rara.

Dua bulan yang lalu orang tua non Rara bercerai. Orang tuanya tidak ada kabar dan tidak pernah menjenguk Rara. Hal itu yang membuat non Rara sangat terpukul dan sedih. Sekarang non Rara juga sering berangkat pagi tetapi selalu pulang hingga larut malam.

Wali kelasnya pun kaget mendengar cerita itu semua. Setelah selesai  bercerita, bi Ijah pun kembali pulang ke rumah.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10.00 malam. Ini adalah hari kelima Rara pulang terlambat. Bi Ijah menunggu Rara pulang sambil menyiapkan makanan kesukaannya. Tidak lama kemudian Rara datang ketika bi Ijah yang terlalu lama menunggu sudah tertidur pulas di sofa.

Keesokan harinya, bi Ijah membangunkan Rara. "Non bangun! sudah pagi waktunya sekolah," ucap bi Ijah. Walaupun Rara membantah, bi Ijah tetap berusaha membangunkannya. Akhirnya ucapan bi Ijah yang keempat kali membuat Rara bangun dan bergegas mandi.

Beberapa menit kemudian, Rara keluar dari kamar dengan pakaian yang mini dan ketat. Rara berjalan dengan terburu-buru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun