Langit seakan tersenyum.metekah hari ini.
Inspirasi bagiku penyuka fiķsi.
Sekedar buah tangan di perayaan ultah Listhia.
Tiadalah seindah puisi sang pujangga.
Harapku senoga diterima dengan suka cita.
Ini hanyah sebentuk ungkapan rasa.
Aku bangga akan pencapaiannya. Sebagaimana bangganya seorang ibu kepada putrinya
Listhia :
Serupa kembang di taman.
Enkau sedang mekar ranum menawan.
Lalu lalang beterbangan kumbang jantan mengitari.
Angan-angan ingin memiliki.
Menggoda, merayu, dengan mengirim berbait-bait puisi.
Atau dengan membusungkan dada berjanji membawakan emas sepeti.
Tetapi tampaknya kau masih ingin sendiri.
Usah kau terburu-buru menjatuhkan pilihan.
Langkahmu masih kan panjang, tuk meniti bentang jalan di depan, meluaskan wawasan.
Tjinta dan jodoh kan mengikuti kemudian
Ada saatnya nanti kau dapatkan
Hanya butuh satu keyakinan serta segudang kesabaran dalam menunggu pendamping idaman. Pada siapa akan kau labukan hatimu hingga akhir kehidupan.
Semoga.
***
Teriring doaku, senantiasa sehat jiwa raga, tetap terpatri iman di dada pada setiap ujian dan halangan menggapai cita-cita.
Amiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H