Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

Wiraswasta yang suka membaca dan menulis fiksi sesekali saja.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Seperti Matahari

6 Januari 2018   09:34 Diperbarui: 6 Januari 2018   10:07 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mati, bila tlah tiba saatnya, tak seoranpun mampu menunda.

Semua tahu itu, tetapi tidak semua kita mempersiapkan sebelumnya.

Hanya mengingat Tuhan kala tertimpa musibah.

Berdoa dan memohon tanpa berimbang ibadah.

Begitulah aku, seperti kamu-kamu yang di sana.

Hal yang wajib seringkali sengaja alpa.

Yang tidak penting menjadi perhatian

Banyak membuang waktu hanya demi kesenangan

Hingga Tuhan seakan marah

Ditimpakannya satu musibah.

Diperlihatkannya satu cara mati yang indah

Untuk memahami apa makna ibadah dan amalan yang menjadi amal jariyah.

Satu kematian tak terduga menyadarkan semua polah tingkahku.

Betapa aku telah banyak mengecewakan orang tuaku.

Seringkali petuahnya hanya lewat di telingakuku serupa angin lalu.

 Banyak kali kutinggalkan solat lima waktu. 

Lalu....

Ketika beliau pergi begitu saja dalam tidurnya.

Tanpa pesan walau sepatah kata.

Sesalku tak berkesudahan.

Sedihku tak tertahankan.

Hujan deras air mata tak menghidupkannya.

Sekeras kuberteriak memanggil tak akan didengarnya.

Pada akhirnya kusadari, itu semua tiara guna.

Aku harus ikhlas melepas dan senantiasa mengirim doa.

Hanya itu yang kan menerangi jalannya. Hanya itu yang dibutuhkannya.

Kan kuubah sesalku menjadi amalan seperti yang agama ajarkan.Seperti yang beliau tauladankan.

Berharap Tuhan memberi ampunan.

Melapangkan jalan ke depan

Pada hambaya yg mengakui kekhilafan.

Inikah hidayah-Nya?

dok
dok
Seperti matahari menerangi bumi sesudah gelapnya.

Sungguh ku  bersyukur.

 Ku akan berlaku lebih baik di sisa umur.

***

Malang 06 januari 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun