1/
Desember ini, dua puluh empat purnama sudah, dia di sana.
Bagiku tidaklah mudah meniti  hari tanpa hadirnya.
Betapa segala rasa ini senantiasa mengikuti kemana arah ku melangkah.
Rindu membelenggu kalbu kala  melintas seraut wajah.
Semesta pun seakan bersekutu bersama malam, bulan dan bintang menggoda, hadirkan mimpi sesaat jelang fajar merekah.
Pernah ku menggugat Tuhan.
Mengapa orang baik cepat berpulang.
Sementara si jahat berumur panjang.
2/
Ada saat  resah gelisahku kian membuncah, kala hidup mengempas tiada kira.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!