"Ooh, Â hari ini dan besok di ruang I dan II bergantian. Hari terakhir di ruang kalian" sambil Pak Ahim membaca notes yang diambil dari saku bajunya.Â
"Yaah. . . " Spontan kami serempak seperti koor.Â
Sambil makan, kami masih bersahutan bicara. Pak Ahim menawarkan diri, bila ada kesulitan,kami boleh kapan saja datang dan belajar di rumah kosannyaÂ
Ketika bel masuk terdengar, secepatnya kami bertiga kembali ke sekolah.Â
"Mbak Novi, nanti pulangnya, temui saya di gues house ya! " Â Pesan Pak Ahim sebelum masuk ke ruang guru. Tak pernah dia memanggilku Yowa.Â
"Baik, Pak " sedikit heran aku, Â ada apa ya. .Â
Jam ke dua, pun kujalani tanpa kesulitan. Syukurlah, sejak dulu masih di SD - ibuk selalu menekankan, belajar itu yang paling benar adalah mengulang kembali pelajaran hari itu di rumah, menjadikan ingatan lebih kuat. Bukan belajar dengan cara kebut semalam. Semua masuk tapi sesaat hilang cepat.Â
***
 " Ada apa yang penting, Pak Ahim? ".segera saja aku tiba di gues house, setelah menaruh alat tulis di ruang asrama.Â
"Yaah, Â to the point banget, duduklah sini ke dalam, mbak Novi !"Â
"Begini, ini sehubungan dengan berakhirnya masa kami magang, setelah kalian selesai ulangan" berhenti sesaat, Pak Ahim mengeluarkan sebuah buku agenda.Â