"Buaya...menepilah, aku akan turun dan tolong kau ambilkan aku seekor ikan, aku ingin makan ikan bakar, dan setelahnya pastilah daging ku akan lebih nikmat saat kau santap. "
"Begitu kah? ...baik. . tunggulah di tepian "
Dan ketika buaya menyelam, berlarilah si kancil menjauh dari sungai,dalam hati dia berkata, "makan aja tuh ikan, buaya. . . hahaha '
Alangkah terkejut buaya, ternyata kancil membohonginya, maka berlarilah buaya mengejar kancil sambil berteriak. . . 'kanciiiiil. . . kau bohooong, kau curaaaang. . . berhentiiii. . . ayo kita bicarakan baik -baik.kembalilah kanciiiiil. . . aku sayang kamuu"
What. . ? Gubraaaakk. . . . kancil tersandung. . . dan jidatnya membentur batu besar...benjol dech.Â
Dengan tertatih -tatih mendekatlah kancil di samping buaya, yang masih terengah-engah kelelahan.Â
"Kancil. . kenapa sih kamu suka berbohong dan curang. . tak menepati janji, "
"Ooh Buaya. . . dengarlah...'aku sedang mempertahankan hidupku dengan caraku, jangan karena badanku kecil, Â maka kau pikir, aku harus menjadi santapanmu. Kita ini hidup di alam yang sama. dan seharusnya lah tak saling memangsa'"
"Baiklah. . . Maafkan aku Cil. . . "
"Naah. . gitu dong. . . dan sebagai gantinya, aku akan membuat ikan bakar yang lezat untukmu.
"Siiip. . . .buaya senang sekali sampai berguling -guling.Â