Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sedikit Tips bagi Kamu yang Baru Mulai Terjun ke Dunia Kerja

7 Desember 2022   09:53 Diperbarui: 7 Desember 2022   12:00 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masuk dunia kerja (Pexels.com/fauxels)

Memasuki dunia kerja adalah impian semua lulusan baru atau istilah keren nya fresh graduate. Banyak sekali lowongan dan hiring dari perusahaan-perusahaan yang biasanya bertepatan saat momen-momen wisuda dan kelulusan. 

Beberapa perusahaan mungkin melakukan kerjasama dengan kampus dan melakukan internal hiring untuk mencari mahasiswa yang brilian dan berbakat untuk langsung dipekerjakan di tempat mereka, dan ada pula yang membuka lowongan secara umum di bursa kerja baik secara offline maupun online.

Beruntunglah bagi yang sudah mendapatkan kontrak kerja bahkan sebelum hari H kelulusan. Dan bagi yang tidak, maka segera mendapatkan pekerjaan adalah goal utama setelah menyelesaikan masa-masa skripsi yang penuh dengan perjuangan.

Bagi beberapa fresh graduates, idealisme untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan minat mungkin masih sangat tinggi, hal ini wajar saja karena istilahnya momen ini adalah momen di mana kita siap untuk maju ke medan perang setelah sekian lama hanya mendapat pelatihan tentang cara berperang dan kisi-kisi tentang seperti apa medan perang. 

Namun, apa yang kita dapatkan itu, bisa jadi akan berbanding terbalik dengan kenyataan yang mungkin akan kita hadapi di lapangan.

Bukan bermaksud menakuti-nakuti atau membuat mental down saat akan bertempur, namun sebagai seorang yang pernah berada dan melewati fase-fase itu, sedikit saran bagi yang sedang mencari atau bahkan menjalani hari-hari pertamanya di dunia kerja, ambil ini sebagai referensi dan bahan kajian pribadi untuk menata dan merencanakan masa depan lebih baik lagi:

1. Jangan terlalu pemilih di awal

Mungkin ini wejangan yang akan banyak kita dapatkan, sebagai seorang yang notabene baru di dunia kerja dengan zero atau nol pengalaman, mengambil sikap terlalu picky dalam mengambil tawaran pekerjaan sangat tidak disarankan. 

Tentu di awal sebelum melamar kita sudah tahu persis perusahan mana yang ingin kita masuki dan tentunya kita akan menebar jaring sebanyak-banyaknya dan berharap salah satunya berhasil. 

Dari sekian lamaran yang sudah di-apply, pastikan bahwa kita bersedia menerima siapapun yang lebih dulu mempertimbangkan untuk bergabung.

Jangan keliru mengambil langkah dan berharap pada perusahaan lain yang sudah diincar di saat sudah ada yang membuka kedua tangannya untuk kita, karena belum tentu perusahaan yang diincar tersebut akan menerima meskipun kita sudah sangat percaya diri, so, be realistis.

2. Jadikan first job sebagai pengalaman membangun portofolio

Bekerja di usia yang bisa terbilang muda banyak memberikan keuntungan, salah satunya kita masih mempunyai life expand atau umur yang cukup untuk mengeksplore dunia kerja dan benar-benar mencari mana yang sekiranya klik dengan kita. 

Fokuskan seluruh daya dan upaya untuk meningkatkan skill baik hard maupun soft skill, jangan terlalu terpaku pada besaran gaji karena hal itu akan mengikuti seiring dengan kenaikan skill dan performa kita di tempat kerja. So, bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan profesional.

3. Jangan terlalu cepat resign

Banyak kita jumpai sekarang ini karyawan yang mudah sekali melayangkan surat resign dari tempat kerja saat mereka stres dengan pekerjaan atau karena tergoda dengan tempat kerja yang lain. 

Sah-sah saja mencari peluang dan kesempatan yang lebih baik di luaran sana. Namun sebagai first jobber, tentu akan kurang bagus bila kita terlalu cepat berpindah kerja.

Belum apa-apa dan belum juga menunjukkan prestasi yang signifikan, sudah mau pindah saja. Hal ini akan mempengaruhi portofolio kinerja kita dan tentu HR akan mempertanyakan kredibilitas dan integritas kita di tempat kerja yang baru bila kita mudah berpindah-pindah. Bertahanlah paling tidak minimal 2 tahun sebagai bekal pengalaman sebelum kita mencari batu lompatan lain.

4. Tentukan gambaran karir ke depan

Saat sudah lama bekerja, tentu kita akan mulai berpikir apakah kita akan loyal dan tetap bekerja di perusahan yang sama dan menjalani jenjang karir hingga ke top level atau kita ingin mencoba tantangan baru di tempat lain. 

Bila pikiran ini datang, jangan dibiarkan, namun segera telaah dan evaluasi kembali apa yang kita inginkan dalam karir kalian ke depan sehingga kita bisa membuat rencana dan perlahan mulai mengeksekusinya.

5. There is no secure job

Tidak ada pekerjaan yang benar-benar menjanjikan keamanan karir kecuali bekerja di pemerintahan. 

Selama masih bekerja di sektor swasta, bahkan saat sudah menjadi karyawan tetap pun, potensi layoff atau PHK akan tetap ada dan saat itu datang tidak ada yang bisa mencegahnya. 

Tidak peduli seberapa tinggi level jabatan atau sudah seberapa lama kita bekerja, bahkan status tetap kepegawaian tidak akan bisa menjamin apa-apa saat keputusan dari top level manajemen sudah dibuat. 

Maka, saat masih bekerja dan merasa posisi kita aman dan baik-baik saja, justru di saat itulah harus meningkatkan waspada karena kita tidak pernah tahu secepat apa itu bisa berakhir.

Jangan cepat puas dan merasa diri penting di zona nyaman karena akan selalu ada yang menggantikan posisi kita dan itu bukan hal yang sulit bagi perusahaan.

6. Pelajari personal finance

Personal finance wajib dipelajari di hari pertama bekerja karena kita sudah mempunyai penghasilan sendiri. Seperti yang sudah disinggung bahwa tidak ada pekerjaan yang 100% aman, maka penting di saat masih produktif bekerja untuk mengalokasikan sebagian pendapatan untuk ditabung dan investasi karena ini adalah momen yang krusial.

Saat kita mempunyai tabungan, maka kita tidak akan panik saat sewaktu-waktu badai PHK itu muncul karena kita sudah mempunyai cadangan dana darurat yang cukup untuk membiayai masa-masa off sampai mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru.

Dunia kerja itu dinamis, manfaatkan masa muda dengan baik dan produktif untuk membangun apa yang harus dibangun dan mempersiapkan apa yang harus dipersiapkan untuk masa depan dan masa-masa yang kita tidak pernah tahu. 

Memang betul tidak ada yang pasti dalam hidup dan kita tidak bisa mengontrol faktor eksternal, begitu juga dengan pekerjaan kita, namun kontrol diri dan awareness dengan apa yang bisa kita lakukan, semua itu tetap ada di tangan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun