Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Masih Suka Ikut Arisan? Yuk Simak Pro dan Kontra dari Kegiatan Ngumpul yang Satu Ini

1 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:20 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arisan, mungkin kita sudah sangat familiar ya dengan kegiatan ini. Meskipun tidak terlibat secara langsung, namun setidaknya kita pernah menyaksikan orangtua kita, terutama ibu yang mungkin dulu juga anggota dan penggemar salah satu kegiatan ini, baik dalam lingkup keluarga besar, lingkup bertetetangga atau bahkan lingkup dalam dunia kerja. 

Arisan sendiri merupakan sebuah kegiatan berkumpul dan menabung bersama yang biasanya acara puncaknya adalah mengocok nama masing-masing peserta untuk mendapatkan sejumlah nominal uang yang harus disetor setiap bulan. 

Besaran atau nominal uangnya memang tidak ada yang baku, tergantung kesepakatan bersama dan durasi waktunya ya disesuaikan dengan jumlah anggotanya.

Arisan ini biasanya dilakukan sebulan sekali, meskipun terkadang ada saja pemikiran skeptis tentang kegiatan ini, namun tidak bisa dipungkiri bahwa peminatnya juga masih banyak sampai sekarang. 

Mendengar pro dan kontra tentang arisan ini memang sudah menjadi hal yang lumrah, namanya juga manusia dengan beragam karakter, tentu tidak semua sepakat dengan suatu hal. 

Saya pribadi juga pernah mengikuti kegiatan arisan antar teman di tempat kerja dulu, awalnya hanya iseng saja mencoba dan sekedar untuk fun saja, toh setorannya juga tidak terlalu memberatkan, namun semakin ke sini ternyata kegiatan arisan ini juga banyak drama juga ya, hehe. 

Meksipun tidak secara langsung mengalami, namun dari cerita dan pengalaman yang kita dapatkan, kita bisa menarik kesimpulan bahwa kegiatan arisan ini juga punya pros dan cons-nya loh.

Pros dan cons kegiatan arisan

Saking familiarnya kegiatan ini di budaya masyarakat kita, sampai-sampai dibuatlah film dengan judul yang sama, eitss tapi yang dibahas di sini bukan arisan yang itu ya, arisan yang dibahas di sini arisan sebagai mana biasanya yang kita kita kenal dan ikuti. 

Melakukan setoran sejumlah uang, berkumpul bersama dan diakhiri dengan acara puncak mengundi nama yang menjadi pemenang dan mendapatkan semua uang setoran anggota. Namun, apa iya arisan selalu menyenangkan? Yuk simak pro dan cons arisan yang mungkin relate dengan pengalaman prbadi kita:

Pros

1. Menjalin silaturahmi

Salah satu sisi positif kegiatan arisan adalah menjalin tali silaturahmi dengan sesama anggota karena dengan adanya kegiatan ini kita diharuskan untuk bertemu, berkumpul dan menjalin tatap muka dengan semua anggota arisan. 

Hal ini akan lebih berasa saat kita melakukan arisan dengan teman-teman yang sudah sangat lama tidak kita temui, seperti halnya teman SMA, teman kuliah dan lingkup pertemanan lainnya.

2. Memperluas network

Salah satu hasil dari kita berkumpul bersama saat kegiatan arisan adalah bertambahnya jaringan pertemanan atau tersambungnya kembali komunikasi kita yang mungkin sempat putus karena satu dan lain hal. 

Dengan kembali menjalin komunikasi dan pertemanan, maka networking kita juga akan bertambah dan tentu ini memberikan sisi positif juga bagi diri kita pribadi, terutama bila kita sedang dalam menjalankan suatu bisnis.

3. Melatih diri untuk menabung

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu yang menjadi pengikat dalam arisan adalah nominal setoran uang yang sudah menjadi kesepakatan bersama. 

Hal ini sangat membantu kita dalam melatih habit menabung dikarena ada unsur “wajib”nya, tidak mungkin juga kan kita datang arisan namun tidak menyetor iuran, hehe. 

Terkadang bagi beberapa orang, memang harus ada sedikit paksaan untuk bisa disiplin menabung dan salah satu yang bisa kita lakukan dengan join arisan ini.

4. Sebagai sarana untuk refreshing

Tidak melulu soal uang saja, arisan juga bisa menjadi salah satu ajang kita untuk refreshing dari penatnya rutinitas harian kita. 

Dengan bertemu teman-teman, mengobrol, bertukar pikiran, dan tertawa bersama mengenang cerita-cerita lalu akan membuat kita menjadi rileks dan happy serta menurunkan level stres kita karena bagaimanapun juga kita tetap butuh bersosialisasi dan berinteraksi secara nyata dengan orang lain.

5. Sumber ide-ide baru

Dari percakapan dan obrolan kita saat berkumpul dengan teman-teman arisan, tidak menutup kemungkinan kita bisa mendapat insight dan ide-ide baru yang bisa jadi sangat bermanfaat untuk kita yang sedang menjalankan usaha ataupun bekerja secara mandiri. 

Bertukar pikiran dengan orang lain tidak pernah salah kok, selain bertukar informasi, juga membuka cara pandang kita melihat dunia.

Cons

1. Terkadang kita merasa terpaksa

Siapa yang pernah ikut arisan karena terpaksa? Karena tidak enak dengan ajakan teman apalagi teman lama, karena takut dengan label egois atau anti sosial, atau ikut arisan namun sebenarnya keberatan dengan nominal iuran yag ditetapkan? 

Yap, berbagai alasan di atas bisa saja terjadi pada siapapun. 

Mengikuti arisan karena tidak bisa menolak ajakan dan takut dengan self image yang akan terbentuk bila tidak ikut sehingga meskipun kita bergabung dalam acara tersebut, namun secara tidak langsung kita sudah menjadi toxic bagi diri kita sendiri karena ketidakjujuran kita. 

So, kalau kita merasa terpaksa dan tidak nyaman dengan kegiatan arisan, lebih baik jangan dipaksakan.

2. Tidak ada value dalam kegiatannya

Mungkin ada beberapa kegiatan arisan yang benar-benar memiliki value bahkan mempunyai agenda kegiatan yang sudah disusun dan direncanakan dengan rapi oleh semua partisipan. 

Namun banyak juga kegiatan arisan yang hanya sekadar kumpul-kumpul dan hanya mengobrol rumpi yang tidak ada faedahnya, bahkan tidak sedikit yang menjadikan kegiatan arisan sebagai ajang untuk bergosip ria, hehe.

3. Ajang pamer 

Beberapa orang mungkin menjadikan ajang kumpul-kumul arisan sebagai ajang aktualisasi diri dan menunjukkan pencapaian dalam hidupnya. 

Mulai dari secara tidak langsung pamer atau flexing kepada rekan sesama dengan apa yang dipakai dan dibawa sampai dengan tema obrolan yang hanya membahas pencapaian diri dan berharap mendapatkan decak kagum dan pujian dari semua yang hadir. Kalau sudha begini sih males juga ya ikut lagi.

4. Memperburuk insecurity

Melanjutkan dari poin sebelumnya, kalau arisan sudah dijadikan ajang pamer dan adu nasib, wah bisa-bisa hal ini akan semakin memperburuk insecurity kita, bukannya termotivasi justru yang ada malah demotivasi. 

Yang tadinya ingin berkumpul dan mendapatkan positif vibes jutsru berbalik menjadi negative vibes dan pesimis karena membanding-bandingkan dengan rekan yang lain. 

Kalau kita melihat ada indikasi budaya seperti ini di perkumpulan arisan yang kita kuti, coba pikir-pikir lagi apakah kita nyaman dan mau meneruskan atau lebih baik cukup sampai di sini.

5. Terkadang merepotkan

Biasanya arisan diadakan bergilir di rumah para anggotanya meskipun banyak juga di zaman sekarang kegiatan arisan yang dilakukan di tempat-tempat lain seperti di kafe, restoran maupun ruang publik lainnya yang nyaman. 

Bila arisan dilakukan di rumah pribadi, tentu kita sebagai tuan rumah terkadang juga merasa repot, mau menolak salah, menerima tapi repot juga karena harus menyiapkan ini itu apalagi bila tidak ada yang bisa membantu dan tentu sedikit banyak kita juga harus mengeluarkan budget pribadi untuk menyiapkan acara ini bila tidak dicover dari dana arisan.

Arisan memang seru, namun dibalik keseruannya itu ada hal-hal lain yang tidak terlihat yang harus kita pertimbangkan dengan matang, mulai dari kesanggupan dan komitmen kita dengan iuran bulanan ynag ditetapkan sampai dengan vibes dan budaya saat berkumpul bersama. 

Jangan sampai kita memaksakan diri saat kondisi keuangan kita belum longgar hanya karena tidak enak atau gengsi, selain itu kultur dan yang terlebih utama apa yang diusung dan diagendakan dalam kegiatan tersebut juga penting untuk dipertimbangkan. 

Jangan sampai kita salah masuk ke circle yang tadinya ingin upgrade value, eh malah degrade value sehingga diperlukan kebijakan dalam memutuskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun