Pertama kali memberikan ASI mungkin tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita semua bayangkan.
ASI lancar tanpa kendala, bayi langsung bisa menyusu dengan baik, semua senang, nyatanya tidak demikian.
Pengalaman pertama memberikan ASI, si bayi menangis karena belum menemukan posisi yang pas dan ASI tidak langsung keluar saat itu juga.
Saya sebagai ibu juga mulai panik saat melihat bayi saya menangis karena ternyata ASI belum keluar.Â
Namun, saya tidak berhenti di situ, saya masih optimis dan berkeyakinan bahwa tubuh kita sudah di-design sedemikian rupa untuk bisa menghasilkan ASI pasca melahirkan, sehingga saya tetap berusaha menyusui bayi saya dengan tujuan untuk merangsang keluarnya ASI dari aktivitas menyusu si kecil.
Dan benar juga, meskipun harus ada sedikit tangisan-tangisan kesal karena sempat macet, akhirnya ASI bisa keluar lancar dan si kecil bisa menyusu dengan tenang.
Suka duka memberikan ASI ekslusif
MengASIhi memang menjadi aktivitas utama seorang ibu pasca pulang dari tempat bersalin karena bayi yang baru lahir mempunyai intensitas dan frekuensi menyusui yang tinggi.
Biasanya rata-rata bayi baru lahir akan menyusu tiap empat jam dan setiap sesi menyusu bisa bermacam-macam tergantung si bayinya. Ada yang cepat, lama, dan bahkan sangat lama sampai si bayi tertidur. Sungguh aktivitas yang melelahkan namun juga menyenangkan di waktu yang bersamaan.
Produksi ASI yang lancar di awal tidak menentukan akan selalu lancar juga selanjutnya, demikian juga sebaliknya.Â
Saya juga mengalami masa-masa ASI seret di mana hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan berat badan si kecil.Â