Apa kabar Ayah ku
Sedang apa Ayah di sana
Sudah berapa lama kita tidak bersua
rindu kah Ayah dengan anak mu
Ayah, lihatlah betapa aku sudah dewasa
dan lihatlah betapa ku selalu tegar jalani hidup tanpa mu
Ayah, masih ingatkah engkau
ketika aku menangis dan takut akan gelap
Ayah selalu ada di samping ku menemani
Ayah, masih ingatkah engkau
ketika aku terjatuh dan berdarah
Ayah selalu datang mengobati
memberiku semangat untuk tetap berdiri
Ayah, rindukah engkau dengan anak mu ini
seperti kini ku merindukanmu dengan sangat
Ayah masih ingatkah di pondok kecil itu
engkau membimbing aku menjadi seorang anak yang berani
dan harus kuat menghadapi hidup
Ayah masih ingatkah di saat sore hari
kita sering bersama duduk di kursi tua itu
dan engkau mengajarkan aku tentang arti hidup
juga bakti pada orang tua
Ayah, sungguh ku masih ingat ketika hujan mengguyur bumi
engkau jemput aku dengan payung kasih mu untuk ku
agar aku tidak sakit terkena tetesan air hujan
Ayah, sungguh aku pun masih teringat
ketika aku pulang larut malam
dengan setia engkau menjemput ku
dengan sepeda tua itu
Ayah, sedang apa di sana
Sungguh aku rindu Ayah
tak ada lagi kini laki-laki terbaik seperti mu
menemani ku
Ayah, aku rindu belai lembut tangan mu di kepala ku
Ayah, aku rindu genggam hangat tanganmu
Ayah, aku ingin kecup punggung tanganmu,
meminta Ridhomu
Ayah, lihat lah aku di sini dengan tersenyum
buatku kembali tegar
Ayah, aku rindu
Ayah, aku ingin bertemu
Ayah, dunia tak lagi menyatukan kita
Tapi ku harap
Di akhirat nanti kita dapat bersama
Ayah, nantikan ku di sana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H