Mohon tunggu...
Umi Faddillah
Umi Faddillah Mohon Tunggu... Dosen - Sebuah tekad, tekun dan penuh keyakinan, terus berusaha tak kenal lelah dapat menjadi kunci suksesmu di masa depan.

Perempuan berdarah jawa, punya tekad raih sukses dengan caranya. Yakin dan berserah pada Sang Pencipta agar suksesnya mendatangkan keberkahan bagi keluarga dan bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apa Kabar Ayah

24 Maret 2021   14:42 Diperbarui: 24 Maret 2021   14:46 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: milenianews.com

Apa kabar Ayah ku

Sedang apa Ayah di sana

Sudah berapa lama kita tidak bersua

rindu kah Ayah dengan anak mu

Ayah, lihatlah betapa aku sudah dewasa

dan lihatlah betapa ku selalu tegar jalani hidup tanpa mu

Ayah, masih ingatkah engkau

ketika aku menangis dan takut akan gelap

Ayah selalu ada di samping ku menemani

Ayah, masih ingatkah engkau

ketika aku terjatuh dan berdarah

Ayah selalu datang mengobati

memberiku semangat untuk tetap berdiri

Ayah, rindukah engkau dengan anak mu ini

seperti kini ku merindukanmu dengan sangat

Ayah masih ingatkah di pondok kecil itu

engkau membimbing aku menjadi seorang anak yang berani

dan harus kuat menghadapi hidup

Ayah masih ingatkah di saat sore hari

kita sering bersama duduk di kursi tua itu

dan engkau mengajarkan aku tentang arti hidup

juga bakti pada orang tua

Ayah, sungguh ku masih ingat ketika hujan mengguyur bumi

engkau jemput aku dengan payung kasih mu untuk ku

agar aku tidak sakit terkena tetesan air hujan

Ayah, sungguh aku pun masih teringat

ketika aku pulang larut malam

dengan setia engkau menjemput ku

dengan sepeda tua itu

Ayah, sedang apa di sana

Sungguh aku rindu Ayah

tak ada lagi kini laki-laki terbaik seperti mu

menemani ku

Ayah, aku rindu belai lembut tangan mu di kepala ku

Ayah, aku rindu genggam hangat tanganmu

Ayah, aku ingin kecup punggung tanganmu,

meminta Ridhomu

Ayah, lihat lah aku di sini dengan tersenyum

buatku kembali tegar

Ayah, aku rindu

Ayah, aku ingin bertemu

Ayah, dunia tak lagi menyatukan kita

Tapi ku harap

Di akhirat nanti kita dapat bersama

Ayah, nantikan ku di sana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun