Mohon tunggu...
Umi Saputri
Umi Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Motivator

Mahasiswi Tadris Biologi, IAIN Metro Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan Mahasiswa saat Pandemi Bangkit dan Semangat : PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan)

4 Agustus 2021   15:57 Diperbarui: 4 Agustus 2021   16:07 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi ini bukan hanya melanda kita saja kok, tapi melanda banyak manusia yang bahkan di seluruh dunia, ikut gempar merasakan ketidak nyamanan mereka ketika menghadapi kuliah online.

Kata mahasiswa "Kuliah online itu bikin pusing." Tuturnya. Padahal tidak seperti itu, Kuliah online itu sudah menjadi kebijakan dari pemerintah agar kita tetap berada dirumah, untuk memutuskan rantai penularan Covid-19.

Kalau kita tidak berada dirumah, maka yang ada kamu akan terpapar virus ganas yang mematikan. Apa nunggu kamu terpapar dulu baru percaya keganasannya? Tidak mau kan, tanpa dibuktikan saja kematian sudah merajalela dimana-mana.

Mungkin ini bukan hal yang mudah kan bagi kita? apa lagi untuk mahasiswa baru seperti kalian angkatan (2021), yang kabarnya akan melaksanakan PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan).

Mungkin keinginan kita selalu egois menginginkan untuk bisa tatap muka, tapi coba mari kira fikirkan kembali, bahwa sebenarnya tidak ada suatu aturan, yang ditentukan pemerintah tanpa alasan dan tujuan, pada intinya semua ini demi kebaikan kita, kalau melanggar yang ada musibah akan datang tidak terduga.

Seperti halnya aturan di jalan raya, ketika kamu diberikan peringatan untuk memakai helm saat mengendarai sepeda motor, itu semua demi keselamatan kamu bukan? Agar kamu bisa berjalan sampai tujuan dengan selamat, jika terjadi tabrakan mungkin tidak begitu parah, karena kamu sudah mematuhi lalu lintas dengan baik dan benar. Coba saja kalau kamu tidak mematuhi aturan, yang ada mungkin ketika kalian terjatuh akan pecah kepala kalian.

Begitupun dengan pandemi, jika kalian melanggar protokol kesehatan dan tidak mematuhi aturan, maka akan terjadi sesuatu yang datang kepadamu sakit atau bisa saja kematian.

Beruntung kalian masih mematuhi aturan, demi keselamatan kalian. Andai jika kalian menjadi posisi mereka para medis mungkin ketakutan dan rasa khawatir akan menghantuimu, bahkan ada yang sampai harus rela kehilangan keluarganya untuk selamanya.

Jadi selagi kita masih berada dirumah pastikan saja bahwa kita akan aman, jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan. Mau bagaimana pun, kondisi pandemi atau tatap muka sebenarnya baik kok. Kenapa kok malah baik?

Jadi contohnya seperti ini.

1. Ketika tatap muka mungkin orang yang tadinya berada di perantauan, tidak bisa kumpul bareng keluarga. Tapi ketika pandemi, mereka bisa kuliah online bareng keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun