Nak, ayahmu tiap hari meneteskan keringat
Lelah nafasku mengurai di dada kuat
Demi engkau keluarga kecil yang kusayangi
Kubiarkan mentari menyengat kulit yang wangi
Walau hujan datang mengejar tetap setia menanti reda
Raga ini sudah penat dan lusuh namun tetap ada cinta
Dalam diam penuh harapan demi buah hati berbaja
Mata berlinang hati menjerit saat kau tertimpa
Â
Anaku....
Nasihat selalu terucap untukmu
Ingatlah di setiap nafasmu
Di sepotong malam terucap do'a mengaduÂ
Â
Sedalam lautan cintaku telah diarungi
Relung hati mengharumkan kehormatan abadiÂ
Mimpi yang pernah padam teruslah menyala, anaku
Ayah tak mau meneteskan air mata di hadapanmu
Â
Nak, kini ayah sudah senja
Jagalah rasa demi bahagia bersama
Buanglah jauh pecahan surammu
Usaplah air mata ayah ini dengan kesucian balutanmuÂ
Kebumen, 5 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H