Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segelas Teh

29 Mei 2024   09:02 Diperbarui: 29 Mei 2024   09:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segelas teh yang tersaji 

Senja mencium aroma hangat 

Mengingatku pada suatu waktu

Segelintir masa indah nan syahdu

Membius anganku 

Hujan rintik rintik menyaksikan riuhnya hari

Gelombang jiwa asmara menculat begitu saja

Menghangatkan suasana

Atas kehadiranmu waktu itu

Tersaji segelas teh yang tawar

Terseduh dengan nikmatnya 

Mencoba merenungi segala urusan yang hambar

Senyum manis melupakan pahitnya kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun