Oleh: Umi Kulsum
Di sebuah rumah usang nan renta
Seorang wanita menghitung hari
Mata terlelap dimakan lelahnya jiwa
Merebah dan bertanya pada dinginya angin malam
Menanti beker bernyanyi membangunkan setiap pagi
Dialah mertuaku layaknya ibuku
Kasihmu ibarat embun pagi yang setia menetes
Cintamu bagaikan bunga di taman indah
Kehadiranmu yang kunanti tak dapat terganti oleh kumbang
Kebersamaan ini indah
Bukan hanya sekedar mimpi
Dialah yang memberikan kehangatan
Memeluk kita nan hangat saat susah
Selalu bercerita tentang kisah lama
Mertuaku membawa sinar di mata
Bercahaya menyinari ruangan
Dengan senyuman kehangatan
Menatap masa depan pada celah dunia
Kebumen, 12 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H