Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Tumpah Hati Berbenah

22 April 2024   23:45 Diperbarui: 22 April 2024   23:52 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi haru (credit.freepik) KAPANLAGI.COM

Oleh : Umi Kulsum

April membelah hati

Terdengar tangisnya sungguh menyayat hati

Terucap dalam diri

Airnya mengalir deras ketika beradu pandang

Sesak di dada terbayang bayang

Luka tak terkira kisana

Merah mata ingin bertanya

Adakah api amarahmu?

Namun kau tetap membisu

Diiringi dengan muka masam tak menentu

Air mata tumpah

Hati inipun berbenah

Meluruskan tekad penuh

Membuang jauh pikiran peluh

Terdiam, sepi ,membiru dalam kalbu

Kehadiranmu sudah lama kutunggu

Penantian panjang penuh perjuangan

Terharu menatap hadir dalam pelukan

Sendu sedan kumenyentuhmu

Sentuhan hangat yang kau berikan

Membuatku terpana olehmu

Senandung balada tentang cakrawala

Membuka halaman baru

Dalam buku akbar kehidupanaku

Kebumen, 22 April 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun