Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepastian yang Menghadang

14 April 2024   13:15 Diperbarui: 14 April 2024   13:28 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika mata tertuju pada bayangan
Mendengar kabar menyambar
Kaget dan penuh pilu
Derai air mata membasahi pipi
Mulut terasa terkunci
Kaki gemetar teringat akan kabar
Bagai petir di siang hari
Menggelegar tanpa hujan
Menjerit dan membayangkan nasib


Kabar duka saudara tiada
Dari seberang jalan
Kembali pada Sang Illahi
Menerima takdir, tak mungkin kembali
Dekat tapi pasti
Napas yang tertanam dalam insan
Kapanpun siap menghadang
Karena Tuhan memberikan kesempatan
Peluang terbatas di fana ini


Teruslah bersiap diri
Menghadap Illahi
Jemputan datang kapan saja
Tanpa melihat usia
Saudara kita telah tiada
Meninggalkan kita untuk selamanya
Meski pilu mendengarnya
Tapi ingat kepastian menghadang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun