Seketika mata tertuju pada bayangan
Mendengar kabar menyambar
Kaget dan penuh pilu
Derai air mata membasahi pipi
Mulut terasa terkunci
Kaki gemetar teringat akan kabar
Bagai petir di siang hari
Menggelegar tanpa hujan
Menjerit dan membayangkan nasib
Kabar duka saudara tiada
Dari seberang jalan
Kembali pada Sang Illahi
Menerima takdir, tak mungkin kembali
Dekat tapi pasti
Napas yang tertanam dalam insan
Kapanpun siap menghadang
Karena Tuhan memberikan kesempatan
Peluang terbatas di fana ini
Teruslah bersiap diri
Menghadap Illahi
Jemputan datang kapan saja
Tanpa melihat usia
Saudara kita telah tiada
Meninggalkan kita untuk selamanya
Meski pilu mendengarnya
Tapi ingat kepastian menghadang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H