Mohon tunggu...
Umi Maisyaroh
Umi Maisyaroh Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Saya seorang guru kelas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar

8 Agustus 2023   18:51 Diperbarui: 8 Agustus 2023   18:58 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

Lokasi

SD Negeri 16 Pontianak Selatan

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar (Guru Kelas SD)

Tujuan yang ingin dicapai

Menerapkan model pembelajaran inovatif PBL (Problem Based Leraning) sehingga meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Penulis

Umi Maisyaroh, S.Pd

Tanggal

20 Juli 2023

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang dari praktik kegiatan ini adalah guru cenderung berada pada zona nyaman dengan melaksanakan pembelajarana yang masih berpusat pada guru. Guru masih sering menerapkan pembelajaran yang konvensional. Selain itu, guru juga belum aktif mempelajari model-model pembelajaran inovatif melalui pelatihan baik baik melalui pelatihan tatap muka, pelatihan daring, dan mencari sumber-sumber dari buku dan internet.

Kondisi di atas dapat berpegaruh terhadap proses pembelajaran, terutama dengan motivasi belajar peserta didik. Peserta didik hanya menjadi subyek yang pasif dengan mendengaran guru menyampaikan informasi materi kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan tugas. Dalam proses pembelejaran, guru tidak melibatkan peserta didik, akibatnya peserta didik dapat merasa jenuh, bosan dan guru tidak mampu memberikan peningkatan motivasi belajar peserta didik secara ekstrisik. Kondisi seperti ini juga akan  berdampak pada pemahaman materi oleh peserta didik. Peserta didik akan mengalami kendala saat mengerjakan soal-soal terkait materi sehingga tujuan pembelajaran yang sudah dirancangpun tidak tercapai secara maksimal.

Praktik baik ini penting untuk dibagikan karena banyak guru termasuk rekan kerja di lingkungan tempat saya mengajar mengalami permasalah seperti saya. Besar harapan saya praktik baik ini selain dapat memotivasi diri saya sendiri untuk mengajar dengan lebih baik, juga dapat memotivasi serta menjadi salah satu referensi perbaikan bagi guru lain dalam proses pembelajaran. Terlebih lagi model Problem Based Learning ini tidak hanya dapat meningkatkan motivasi belajar, aktivitas dan pengetahuan peserta didik, tetapi juga dapat meningkatkan beberapa keterampilan seperti keterampilan untuk memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, kemampuan untuk mengambil keputusan dan berkomunikasi. 

Saya berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembelajaran secara efektif, sehingga tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dapat tercapai. Upaya yang sudah saya laksanakan yaitu merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif, sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lingkungan belajar. Selain itu, perangkat pembelajaran yang sudah saya buat berupa modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan instrumen penilaian. Perangkat tersebut sudah diimplementasikan melalui kegiatan pembelajaran di kelas.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi, wawancara dengan guru, kepala sekolah serta pakar, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:

  • Guru belum mau membuka diri untuk melakukan perubahan dalam model pembelajaran yang inovatif, jadi model pembelajaran yang diterapkan masih bersifat konvensional.
  • Guru kurang aktif dalam mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan model pembelajaran yang inovatif.
  • Kurangnya pemahaman guru tentang model-model pembelajaran inovatif.
  • Guru belum menumbuhkan motivasi belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan

Berdasarkan tantangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi pedagogik dan professional, sedangkan dari sisi peserta didik adalah motivasi belajar.

Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini adalah:

  • Saya selaku guru sebagai pengajar
  • Peserta didik sebagai subjek
  • Dosen pembimbing dan guru pamong yang sudah memberikan saran dan kritik terhadap perangkat rencana, proses, dan evaluasi pembelajaran.
  • Kepala sekolah yang berperan membimbing guru agar dapat memahami aktivitas pengajaran yang efektif dan memahami penyelesaian atas permasalahan peserta didik dan memberikan izin guru melakukan kegiatan praktik.
  • teman sejawat yang ikut andil dalam membantu melaksanakan proses persiapan maupun menjadi observer dalam kegiatan pembelajaran.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Berdasarkan tantangan yang dihadapi tersebut langkah-langkah persiapan yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Membuka mindset tentang pentingnya melakukan perubahan pada proses pembelajaran melalui model-model inovatif salah satunya Problem Based Learning (PBL) dan media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik
  • Mempelajari model pembelajaran PBL dan metode pembelajaran yang inovatif
  • Berdiskusi dan berkolaborasi dengan teman sejawat untuk menambah ilmu dan wawasan terkait proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
  • Merancang langkah-langkah pembelajaran yang inovatif ke dalam modul ajar.
  • Menyiapkan media berbasis TIK, bahan ajar dan LKPD yang menarik bagi peserta didik menggunakan canva.
  • Memotivasi peserta didik untuk lebih percaya diri saat berbicara di depan kelas.
  • Memberikan apresiasi atau reward kepada peserta didik agar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam praktik baik ini, strategi yang digunakan yaitu penerapan model Problem Based Learning (PBL) dibantu dengan media berbasis TIK dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pemilihan model, hal yang pertama kali dilakukan  yaitu memahami karakteristik materi dan karakteristik peserta didik, pada pembelajaran ini guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Kemudian, dilanjutkan dengan mempelajari model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur, membuat perangkat ajar.

Adapun langkah-langkah penerapannya yaitu:

  • Orientasi peserta didik terhadap masalah
  • Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
  • Membimbing penyelidikan
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalaha

Adapaun sumber daya yang diperlukan yaitu :

  • Sumber daya berupa bahan ajar dan media pembelajaran meliputi buku teks, modul ajar, dan perangkat pembelajaran lainnya.
  • Sumber daya teknologi meliputi laptop, jarigan internet, LCD, dan speaker
  • Sarana dan prasarana meliputi ruang kelas beserta kelengkapannya.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan adalah guru dapat menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu Problem Based Learning dan bantuan media berbasis TIK dengan baik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik karena peserta didik lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan sikap peserta didik yang sebelumnya pasif saat proses pembelajaran menjadi lebih bersemangat dan antusias dalam pembelajaran, peserta didik juga lebih aktif bekerjasama dalam melakukan pengamatan dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya, bisa melatih peserta didik berpikir kritis serta bisa melatoh peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil gagasannya. Selain itu, tingkat pemahaman peserta didik juga menjadi lebih baik sehingga hasil belajar peserta didik banyak yang berada di atas KKM.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan model PBL tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik dan teman sejawat memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut:

  • Dari peserta didik: mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dalam proses pengamatan. Kegiatan pada saat pemaparan materi sangat menarik karena ada video selain itu peserta didik juga merasa senang mengikuti pelajaran karena ada permaian untuk mengecek pemahaman materi sebelumnya dengan wordwall dan pemberian reward bagi peserta didik.
  • Dari teman sejawat: rekan guru yang melakukan observasi dan proses perekaman video memberikan respon positif. Menurut mereka, proses pembelajara ini bisa menjadi referensi bagi dirinya sendiri maupun guru yang lain dalam memperbaiki proses pelaksanaan pembelajaran.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu adanya faktor bimbingan dosen dan guru pamong, faktor persiapan meliputi penyiapan perangkat pembelajaran, faktor dukungan stakeholder terkait, serta faktor sarana dan prasarana yang tersedia.

Hal baik yang didapatkan dari pembelajaran ini adalah masalah atau kendala yang dihadapi guru maupun peserta didik dapat diselesaikan jika guru mau melakukan refleksi pembelajaran dan terus belajar dan mencoba cara-cara mengajar agak pembelajaran lebih menarik, kreatif dan inovatif. Persiapan yang matang juga menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang dirumuskan dapat tercapai maksimal. Sedangkan bagi peserta didik yaitu peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, lebih terlatih dalam pembelajaran yang memerlukan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun