Mohon tunggu...
Umi Rosidania
Umi Rosidania Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

be your self!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia - Topik 1

3 Februari 2024   15:54 Diperbarui: 3 Februari 2024   16:02 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Refleksi pembelajaran ini menggunakan alur MERDEKA seperti dalam proses pembelajaran, berikut hasil refleksi pengantar perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan di Indonesia.

1. Mulai Dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai pembelajaran sosiokultural ini, saya memikirkan seperti apa pembahasan pembelajaran mengenai mata kuliah perspektif sosiokultural dalam pendidikan itu, karena saya baru mendengar mengenai topik ini. Setelah saya memahami teori sosiokultural, bahwasannya topik ini sangat penting untuk diterapkan dalam pendidikan. Karena sebagai seorang pendidik harus memliki strategi yang efektif dalam menangani permasalahan pada faktor-faktor sosiokultural dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, seorang pendidik diharapkan mampu menangani peserta didik yang memiliki perbedaan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Untuk membentuk karakter peserta didik dengan selalu menanamkan ahklak yang baik atau berperilaku sesuai dengan nilai norma terhadap lingkungan sekitar. Dan mencegah adanya karakter peserta didik yang menyimpang sehingga berdampak buruk terhadap orang lain.

2. Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dalam teori sosiokultural ini, hal yang dapat saya pelajari dalam topik ini adanya faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi dan menghambat keberlangsungan pendidikan di Indonesia dari zaman pra kemerdekaan hingga saat ini. Pendidikan pada masa pemerintahan zaman kolonial Belanda dan Jepang ini terbatas semata-mata untuk calon pegawai dan rakyat pribumi yang membantu bisnis bangsa kolonial Belanda, Jepang menggunakan propaganda untuk menarik simpati rakyat. Ki Hajar Dewantara merupakan tokok pendidikan yang ingin memerdekakan pendidikan dengan membebesakan rakyat dari kebodohan, dan mendirikan sekolah taman siswa untuk memberikan rakyat bebas dalam berpendidikan. Pendidikan di Indonesia berkembang hingga saat ini, yang dapat diteladani dari Ki Hajar Dewantara yakni dalam pelaksanaan proses pembelajaran merdeka belajar secara merata diseluruh wilayah Indonesia. Karena dengan menerapkan teori sosiokultural dalam pendidikan dapat membantu pendidik memahami latar belakang, karakteristik peserta didik, dan mengenali peserta didik lebih dalam mengenai keberagaman sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran ini pendidik diharapkan mampu meksanakan pembelajaran dengan efektif dalam membentuk karakter peserta didik melalui nilai-nilai karakter profil pancasila serta mampu berkembang memanfaat sarana teknologi pendidikan untuk menambah wawasan mengenai pembelajaran.

3. Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Dalam ruang kolaborasi ini, saya bersama rekan-rekan saya mempelajari dan memahami tentang perkembangan pendidikan Indonesia sesudah kemerdekaan. Kami dapat menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan di wilayah Indonesia daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), pada wilayah tersebut memiliki kondisi latar belakang sosial, budaya, ekonomi dan politik yang berbeda karena daerah kurang berkembang dibandingkan pendidikan yang ada di kota. Melalui program pemerintah dengan komunitas Gerakan Indonesia Mengajar mengerahkan tugas pengabdian selama satu tahun lamanya kepada guru pengajar muda untuk dapat memberikan motivasi, memfasilitasi, dan menumbuhkan rasa semangat dan percaya diri anak-anak bangsa. Mulai dari akademik serta minat dan potensi yang dimiliki dengan terus dikembangkan. Dalam hal ini pentingnya pemerataan pendidikan Indonesia yang diselenggarakan pemerintah untuk terus dikembangkan dan disebarluaskan di seluruh wilayah Indonesia daerah 3T.

4. Demontrasi Konstektual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Dalam demonstrasi konstektual ini, saya telah melakukan kegiatan diskusi dengan kelompok, dan rekan-rekan yang lain untuk menanggapi dengan menambahkan jawaban hingga mengajukan pertanyaan. Dengan topik diskusi ini membantu kelompok saya mempelajari, memahami, dan membantu mengenali perbedaan faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

5. Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Sejauh ini yang sudah saya pahami adalah mengenai teori sosiokultural, setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda. Teori ini saling berkaitan dengan faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik.

Hal yang baru saya pahami mengenai teori vygotsky, dari awal pertemuan saya sudah memahami teori ini bahwasannya faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik berkaitan dengan latar belakang peserta didik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pendidik harus mempunyai cara yang efektif melalui teori kebudayaan, mediasi, dan potensi diri untuk memudahkan penyusunan kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik.

Saya ingin mempelajari bagaimana pendidik menangani perbedaan latar belakang dan budaya peserta didik dalam menerapkan teori sosiokultural ini dalam kegiatan pembelajaran?

6. Koneksi Antar Materi

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Melalui koneksi antar materi ini, mata kuliah perspektif sosiokultural dalam pendidikan memiliki keterkaitan juga dengan mata kuliah yang lain. Seperti mata kuliah filosofi pendidikan indonesia, literasi lintas mata pelajaran, pemahaman peserta didik dan pembelajarannya, dan prinsip pengajaran asesmen. Dapat disimpulkan bahwa dengan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik memberikan pemahaman pendidik untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan mengenali latar belakang, karakteristik mereka yang beranekaragam melalui pendekatan yang relevan. Dengan strategi pembelajaran yang kreatif dan efektif pendidik dapat menyusun modul ajar, lkpd beserta asesmen yang sesuai dengan kebutuhan, menggunakan media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi dengan teks multimoda berupa tulisan dan ilustrasi visual yang menarik.

7. Aksi Nyata

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Manfaat yang saya peroleh dari mempelajari topik ini untuk mempersiapkan diri saya sebagai calon pendidik dapat memahami peserta didik beserta keanekaragamannya. Topik ini juga membekali saya untuk menjadi fasilitator memenuhi kebutuhan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Untuk kesiapan saya saat ini berada di angka 5, karena saya belum menerapkan teori sosiokultural ini dalam pembelajaran, dan belum mengenali latar belakang dan karakteristik peserta didik. Dalam hal ini yang perlu saya siapkan untuk bisa menerapkannya, saya membutuhkan waktu untuk dapat mengenal peserta didik. Dan banyak belajar mengenai konsep teori sosiokultural agar dapat diterapkan secara maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun