Kerap kali aktivitas keseharian memerlukan kerja ekstra beberapa bagian dari tubuh seperti otak dan hati sebagai penyeimbang atas apa yang dikerjakan termasuk raga itu sendiri, untuk itu kadar yang diperlukan adalah kesinambungan antara kerja dan istirahat.Â
Pola yang normal terkadang tidak dipahami dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjadilah gangguan-gangguan yang diderita oleh otak dan hati seperti rasa gugup yang berlebihan, mudah depresi, pikiran rumit yang membuat otak menjadi stres yang implikasinya akan dirasakan oleh seluruh badan.
Bagaimana kedua organ itu bekerja?
Umumnya manusia berpikir lebih keras ketika menghadapi persoalan penuh resiko yang memerlukan perhitungan, atau seorang siswa akan berpikir lebih keras ketika mengerjakan soal-soal yang berbau angka dan rumus, selebihnya mereka berpikir lebih ringan.Â
Dalam kasus lain saat seorang mahasiswa akan mewawancarai Rektor kampus, kesiapan mental lebih dibutuhkan saat itu daripada kematangan materi, atau seorang MC harus berbicara di depan seluruh audience dengan suara lantang dengan nafas sedemikian teratur.Â
Itu semua adalah pekerjaan yang tidak bisa dihindari dari aktivitas keseharian, semakin seseorang belajar untuk setiap perubahan dari apa yang dilakukan, ia akan semakin terbiasa menghadapi persoalan yang sama bahkan lebih baik dari sebelumya.
Tidak semua orang mulus mendayagunakan keduanya dan itu terbatas sesuai dengan keterbatasan masing-masing, ada yang diberi kelebihan seperti penyabar, pemikir matang, pemecah persoalan, pengusung gagasan ada juga yang memiliki kekurangan seperti pemarah, tidak sabaran, pemberontak, dll. Tapi tidak menutup kemungkinan keterbatasan itu berubah menjadi lebih baik.
Lalu apa yang diperlukan agar terciptanya situasi normal tanpa mengganggu kerja badan?
Sejauh ini manusia perlu ketenangan ketika akan berbuat suatu hal mengingat "Ketergesaan akan menyebabkan kerugian" yang akan saya hubungkan dengan meditasi.
Seharusnya bahasa Indonesia membagi istilah meditasi dan tapa, karena faktanya, ada macam-macam teknik meditasi dan teknik tapa. Ada macam-macam bentuk meditasi. Ada meditasi jalan-jalan. Nge-blank atau pikiran kosong itu meditasi juga, tapi malah bisa kerja. Yang namanya meditasi sepanjang waktu adalah nge-blank sepanjang waktu.Â
Tapi ingat ego anda harus kuat. Kalo ego anda lemah, bisa terjadi kecelakaan dalam kondisi. Meditasi atau tapa bukanlah tidak berpikir. Meditasi atau tapa adalah disiplin laku. Tujuannya menurunkan gelombang otak anda sampai masuk ke gelombang otak  tidur lelap, bukan berarti tidak berpikir, tetapi diam.Â
Pikiran bisa masuk, tetapi anda diam saja. Anda bisa mengikuti pikiran, tetapi kesadaran tetap diam. Kesadaran anda diam, dan ikuti pikiran itu. Ikuti sampai hilang sendiri. Dan pikiran lain muncul, anda ikuti itu. Sampai hilang juga. Begitu terus sampai anda bosan sendiri, dan tidak mau ikut lagi dengan pikiran yang masuk. Sadar kalau anda sadar. Itulah meditasi.
Seringkali kita tidak tahu apa yang harus dilakukan manakala suatu permasalahan sukar untuk diselesaikan (jalan buntu), manakala hati begitu gundah-gulana, emosi memuncak, bahkan puncaknya putus harapan. Anda yang mengajarkan untuk perhatikan napas supaya anda bisa fokus.Â
Setelah fokus, maka gelombang otak anda akan turun. Bisa dengan memperhatikan titik di antara kedua alis mata. Anda bisa dicoba sendiri, bahkan dengan mata melek. Angkat bola mata anda ke atas dalam posisi wajah tegak lurus. Wajah anda lurus, tapi bola mata anda menengadah ke atas dengan sudut 45 derajat. Satu menit, dua menit, tiga menit. Itulah, gelombang otak anda sudah turun ke alpha.Â
Teruskan turun lagi ke thelta ke delta. Anda akan malas berpikir. Anda akan diam saja tanpa perlu memerhatikan napas sampai jemu. Kalau anda mau menganggap meditasi sebagai cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan boleh. Kalau tidak mau juga boleh.
Meditasi bukanlah hal diam saja seperti patung, bukan pula mengosongkan pikiran, melainkan menurunkan frekuensi gelombang otak. Nama lainnya wirid, zikir, tafakur, novena, dan lain-lain.
Seperti syairnya Buya Hamka:
Biarlah larut malam gulita
Biarlah sepi dunia keliling
Dengan suara di jiwa kita
Jelas terdengar meskipun hening
Hinduisme menemukan bahwa untuk mengaktualisasikan potensi manusia adalah melalui apa yang secara umum dinamakan yoga, sebuah kata yang memiliki akar yang sama dengan kata di dalam bahasa Inggris "yoke" memiliki konotasi yang mempersatukan (mengikat jadi satu) dan menempatkan di bawah disiplin.Â
Raja yoga adalah menuju Tuhan melalui latihan-latihan psikofisik (bersangkutan dengan jiwa dan badan) dari delapan jenis aplikasi raja yoga tiga diantaranya adalah:
1. Tenang, tubuh dalam keadaan rileks, dan dengan napas yang teratur, sang yogi dalam kontemplasi. Tujuan dari langkah ini dalam raja yoga adalah, demikian bisa dikatakan, untuk "mematikan" reseptor inderawi seseorang; atau untuk menonaktifkannya sementara sehingga riuh-rendah dan hiruk-pikuk dunia tidak akan mengusik konsentrasi sang yoga
2. Pada akhirya sang yogi sendirian dengan pikirannya, tetapi pertempuran belumlah berakhir, sebab musuh paling perkasa dari pikiran adalah dirinya sendiri, sang yogi menginginkannya agar tenang, agar dapat mencerminkan realitas sebagaimana sebuah danau berair tenang memantulkan cahaya bulan. "Tatkala semua indra beristirahat ketika pikiran tenang saat akal tidak bergolak-kala itulah, demikiankata orang bijak tercapai kesempurnaan tertinggi" (Katha Upanishad).
3. Di langkah ketiga si  empunya pengetahuan menghilang dari pandangan. Objek yang diamati merasuki segenap perhatiannya, tidak memberi ruang bagi kesadaran akan diri.
4. Inilah sebagian dari aplikatif seorang muslim manakala ia berdzikir ketika salat, berkontemplasi di waktu segar seperti pagi hari (dhuha) dan malam hari (tahajud) saat kondisi benaar-benar senyap, saat orang-orang terlelap tidur hingga meninggalkan seorang hamba dengan Tuhannya.
Zikir adalah seseorang yang senantiasa mengingat Allah dalam situasi dan kondisi seperti apa, kapan, di mana pun berada. Baik berzikir dalam hati, berzikir melalui lisan, maupun zikir dengan perbuatan. Karena hanya dengan mengingat Allah pikiran akan jernih dan jiwa anda akan tenang.Â
Sebaliknya, jika anda tidak pernah mengingat Allah hati akan kering dan gersang. Bahkan hati tidak akan tenang dan tentram. Â Jika hai dan jantung anda selalu berzikikir (hati) menyebut nama Allah... Allah... Allah setiap detik seiring dengan naiknya nafas anda, seharusnya anda juga menyebut namanya pada waktu yang bersamaan. Manfaat zikir sebagai berikut:
- Selalu ingat kepada Allah
- Selalu berterima kasih kepada manusia
- Selalu memiliki ketenangan batin
Itulah "Orang-orang yang beriman, dan tenteram hati mereka lantaran ingat akan Allah. Ketahuilah dengan ingat kepada Allahlah akan tentram sekalian hati." (Ar-Ra'du:28).Â
Ketentraman hati adalah pokok kesehatan jasmani dan rohani. Ragu dan gelisah adalah pangkal penyakit hati. Orang lain kurang sekali dapat menolong orang yang meracun hatinya sendiri dengan kegelisahan. Â
Kalau hati telah ditumbuhi penyaki, dan tidak segera diobat dengan iman, yaitu iman yang menimbulkan zikir dan zikir yng menimbulkan Thuma'ninah, maka celakalah yang akan menimpa. Hati yang sakit akan bertambah sakit. Dan puncak segala penyakit hati ialah kufur nikmat Allah.
Jika kita melihat esensi dari sebuah solat yang mana rutin dikerjakan sebanyak lima kali dalam sehari, kita secara tidak langsung telah bersinggungan dengan otak dan hati.
Saat melaksanakan salat, seluruh aspek kesehatan (lahir, metal, pikir) bersinergi secara harmonis. Dengan konsep diri berupa rukun atau tata gerakan salat itu sendiri, pikiran dan mental tertata sedemikian rupa sehingga perasaan batin menjadi lebih tenang, hening, dan khusyuk.Â
Dalam keadaan tenang gelombang otak manusia mencapai 8-12 gelombang per detik, yang merupakan saat paling optimal untuk memperbarui daya ingat jangka panjang kita. Bersamaan dengan itu otak memerlukan oksigen agar dapat bekerja dengan normal, tentunya hal ini berkaitan dengan erat dengan sujud yang mana manfaatnya untuk peredaran darah.Â
Ternyata Allah memerintahkan salat bukan untuk beribadah semata, melainkan untuk kemaslahatan hidup manusia itu sendiri. Menurut Prof. Hembing (ahli saraf Amerika) jantung mampu memompa darah sebanyak 20 % ke bagian otak dan sisanya 80% hanya dapat dipompa melalui sujud/ salat. Â Salat membuat seseorang sehat dan segar.Â
Salat menjadikan otak manusia luar biasa cerdas dan kuat. Orang yang meninggalkan salat berarti merusak fisiknya juga menzalimi dirinya sendiri karena menimbulkan kerusakan yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala seperti cepat pusing, sakit kepala, cepat marah, dan stres.
Pada akhirnya manusia itu tidak lepas dari usaha memperbaiki diri, apa yang kurang di hari kemarin harus lebih baik di esok hari. Apapun akivitasnya tentu berpikir positif akan lebih memacu semangat dibandingkan berpikir negatif, apapun masalahnya tentulah hati telah dirancang untuk menerima tekanan terberat sekalipun. Adalah jauh lebih baik menghadapi kenyataan-kenyataan di depan anda dibanding dengan rintangan-rintangan yang dibayangkan.
Bagian dari pemeliharaan diri agar motivasi tetap konstan adalah dengan menjadi jujur pada diri sendiri dan menyadari bahwa emosi, keadaan, dan disiplin kita semuanya akan merubah-ubah setiap waktu. Adalah sesuatu yang tidak dapat dielakan bahwa kita akan memiliki hari-hari yang buruk.
"Maka setelah kesulitan pasti ada kemudahan".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H