Mohon tunggu...
Vanessa Valentina
Vanessa Valentina Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Mampir sini sejenak istirahat dari beratnya hidup. Puisi ku ringan tak kan membebani hidupmu.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Telemarketing, Pekerjaan yang Sering Dipandang Sebelah Mata

6 Januari 2022   20:15 Diperbarui: 7 Januari 2022   02:08 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi telemarketing | Sumber: Pexels/Mikhail Nilov

Sesekali intermezo tidak mengapa, namun telemarketing harus bijak menentukan durasi waktu bicara dengan calon customer. Sekali lagi, ini untuk menekan biaya yang keluar oleh perusahaan untuk membayar telepon. 

4. Menjalin Hubungan Baik dengan Customer

Apabila berhasil dengan 2 hal di atas dan calon customer sudah menjadi customer, maka jalinlah hubungan yang baik. Ingat, seorang telemarketing membawa label untuk perusahaan. 

Di kemudian hari customer tersebut akan dihubungi kembali oleh rekan lain atau bahkan dengan Anda sendiri. 

Maka alangkah bijak jika sudah berhasil menjadi customer mengucapkan terima kasih dan mendoakan customer yang baik.

Dari ke empat hal di atas sudah menunjukan bagaimana seorang telemarketing harus memiliki kesabaran, kecerdasan dan skill komunikasi yang baik. Hal ini tentu tidaklah dimiliki oleh setiap individu namun bisa dipelajari. 

Seorang telemarketing yang berhasil tentunya sudah memiliki jam terbang yang tinggi dan itu mahal nilainya. Karena untuk mempelajari ilmu komunikasi saja seseorang harus berkuliah dulu hingga 3 sampai 4 tahun. 

Banyak yang melihat pekerjaan sebagai telemarketing adalah pekerjaan yang mudah. Tentu tidak. Mengapa? 

Selain empat hal di atas seorang telemarketing harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi. 

Ada contoh kasus seperti ini salah satu produk asuransi yang menawarkan kemudahan klaim saat penawaran, namun pada saat di lapangan ternyata tidak semudah yang dibicarakan lalu kemudian customer menyalahkan oknum telemarketing dan perusahaan tersebut kemudian customer mengirimkan surat pada lembaga perlindungan konsumen. 

Kejadian ini menjadi besar dan nama produk tersebut tidak lagi menjadi baik bagi calon customer. Ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk seorang telemarketing meyakinkan calon customer untuk tertarik dengan produk yang ditawarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun