1. Memahami Produk
Seorang telemarketing yang cerdas harus tahu betul apa produk yang ia tawarkan untuk calon customer. Ia harus selalu tepat sasaran untuk menjawab setiap pertanyaan calon customer.Â
Ini membutuhkan daya ingat dan daya tangkap yang luar biasa, mengingat terkadang tak sedikit perusahaan menjual segala jenis produk yang dilakukan oleh satu divisi yaitu telemarketing. Hal ini dilakukan berdasarkan alasan efisiensi.
2. Menjaga Mood
Terkadang seorang telemarketing kesulitan untuk menjaga mood dalam bekerja. Mengapa?Â
Jika harus melihat rekan sekerjanya berhasil closing atau mendapatkan customer terlebih dahulu, biasanya seorang telemarketing timbul keringat dingin karena khawatir belum closing.Â
Ingat rejeki tidak ke mana, dan kalau harus dipanggil oleh atasan lalu ditanya mengapa belum closing, itu adalah resiko pekerjaan yang sudah diambil dan harus sudah harus siap apapun kondisinya.
3. Menentukan Tujuan Komunikasi Dua Arah
Sebagai tenaga penjual yang menawarkan produk, sudah tentu seorang telemarketing harus terlebih dahulu mengetahui kebutuhan dari si calon customer.Â
Harus ada pembicaraan dua arah antara penjual dan pembeli. Usahakan jangan terkesan lebih menggurui. Karena karakter setiap calon customer berbeda-beda, maka seorang telemarketing wajib mengidentifikasi calon customer.Â
Jangan juga sampai tenaga penjual malah mengikuti alur bicara calon customer, namun jangan lupa untuk memberi empati pada calon customer.Â