EFEKTIVITAS, EFISIENSI dan  RELEVANSI  PENDIDIKAN
Oleh: Umbu Tagela
Perbincangan tentang efektivitas (mangkus), efisiensi (sangkil) dan relevansi (penad) dalam bidang pendidikan sangat penting untuk dipahami oleh semua orang yang terlibat dan melibatkan diri dalam bidang pendidikan. Konsep-konsep tersebut sering diucapkan oleh siapa saja yang berminat dalam bidang pendidikan dengan pemahaman yang variatif tentang aspek utilitas dari aplikasi ketiga konsep itu dalam operasionalisasinya.
EFEKTIVITAS (MANGKUS)
Makna kebahasaan dari efektif adalah berhasil guna, termasuk hasil yang memuaskan. Efektivitas dapat diukur dengan membandingkan antara jumlah siswa  (peserta) dengan tujuan yang hendak dicapai melalui tes dengan menggunakan angka prosentase. Hal ini bisa diamati pada siswa mulai dari tahun pertama, apakah ia aktif hingga menyelesaikan studi.
Selain hal tersebut di atas, efektivitas dapat diukur dengan cara : Pertama, efektif, bila ditinjau dari segi siswa misalnya: dengan biaya yang sama, tetapi hasil belajar meningkat dan  dengan biaya yang kurang tapi hasil belajar sama. Demikian juga jika jumlah siswa yang gagal makin sedikit. Kedua efektif, bila ditinjau dari segi penyelenggara yakni; jumlah siswa bertambah, tapi beban cost yang ditanggung penyelenggara tidak bertambah. Waktu mengajar atau melatih tidak banyak, tapi siswa punya kesempatan mengambil spesialisasi. Ketiga efektif dari segi ruangan. misalnya jumlah ruangan terbatas atau berkurang tapi semua aktivitas tertampung. Keempat efektif dari segi sumber belajar yakni: makin banyak guru dan siswa yang memanfaatkan sumber belajar, dan cara penggunaan sumber belajar yang efsien. Kelima efektif dari segi masyarakat, masyarakat makin menghargai penyelengara, calon siswa makin bertambah dan  Animo masyarakat dan orang tua mengikutsertakan anaknya untuk belajar di lembaga pendidikan makin meningkat.
Dalam tautan makna yang sama Soedijarto (1990)  mengatakan bahwa efektivitas berkaitan dengan perkiraan tingkat instrumentalitas suatu proses untuk mencapai tujuan. Sampai seberapa jauh proses belajar mengajar yang dipilih akan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Ada hubungan antara proses  dan hasil. Untuk itu perlu dilakukan task analysis terhadap setiap tujuan yang ditetapkan. Misalnya :
Apakah para siswa telah mempelajari hal-hal yang merupakan persyaratan dari dapat dicapainya tujuan.
Apakah cara belajar yang dialami siswa sesuai dengan persyaratan untuk mencapai tujuan?
Apakah proses belajar mengajar cukup menggairahkan siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan?
EFISIENSI (SANGKIL)