Mohon tunggu...
UM Bandung
UM Bandung Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Muhammadiyah Bandung
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminar Komunikasi UM Bandung Kupas Jurnalistik Digital Hingga Tantangan AI di Industri Penyiaran

4 Agustus 2023   15:52 Diperbarui: 4 Agustus 2023   16:00 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi UM Bandung.***

Roni Tabroni pun memberikan motivasi kepada peserta seminar agar mereka bisa menjadi content creator. Misalnya content creator di bidang dakwah. Namun, Roni Tabroni berpesan agar kontennya tidak mengandung unsur SARA dan hal-hal yang dilarang lainnya.

Hal lainnya yang Roni sampaikan adalah soal jurnalisme digital yang berkembang saat ini. Roni berkesimpulan bahwa perkembangan teknologi tidak dapat dibendung. 

Hal yang mungkin dilakukan dunia jurnalistik adalah berdamai dengan keadaan dan content creator selalu meningkatkan kemampuannya. "Dengan demikian, peradaban digital akan lebih baik lagi ke depannya," tandas Roni.

Siapa pun bisa jadi penyiar

Sementara itu, Resti Ernawati mengupas terkait broadcast journalisme dan tantangan penyiar di era 5.0 saat ini. Resti menjelaskan bahwa setiap orang bisa menjadi penyiar selama punya keinginan dan kompetensi.

Resti juga menyampaikan soal teknis siaran, di antaranya harus mengolah suara, mengolah pernapasan, mampu menjembatani, komunikatif, dan berwawasan luas. 

Dokumentasi UM Bandung.***
Dokumentasi UM Bandung.***

"Selain itu, ada juga kemampuan berbicara dari hati, memiliki sense of humor, wawasan musik yang bagus, dan yang tidak kalah penting adalah kreatif," kata Resti.

Selain itu, Resti menerangkan terkait tantangan dan peluang Artificial Intelligence (AI) di industri broadcasting. Disinggung juga soal penyiar virtual pertama Fly FM Malaysia bernama Aina yang didukung penuh oleh AI atau kecerdasan buatan.

Dokumentasi UM Bandung.***
Dokumentasi UM Bandung.***

Bagaimana nasib penyiar di era 5.0? "Tidak akan bisa tergantikan oleh AI, selama penyiar mau mengembangkan diri," pungkas Resti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun