Mohon tunggu...
Umar Syahroni
Umar Syahroni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Negara

12 Oktober 2021   09:53 Diperbarui: 12 Oktober 2021   10:01 2289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sila Pertama 

       Sila pertama Pancasila, yaitu 'Ketuhanan yang Maha Esa' memiliki makna bahwa bangsa Indonesia mempunyai kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah yang sesuai dengan ajaran agamanya, mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antar sesama manusia Indonesia, antar bangsa, maupun dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Perwujudan kehidupan di antaranya dengan menumbuhkan saling menyayangi, saling menghargai, dan saling mengayomi, seperti dikutip dari penelitian Erman S. Saragih, dosen Teologi dari Institut Agama Kristen Negeri Tarutung dalam Jurnal Teologi Cultivation. Sila pertama Pancasila membahas sifat-sifat luhur atau mulia yang harus dimiliki segenap bangsa Indonesia. Sila pertama Pancasila menganjurkan pemeluk agama masing-masing untuk menaati norma-norma kehidupan beragama yang dianutnya. Ketuhanan dalam sila pertama Pancasila menjadi salah satu prinsip dasar dan penyatu bangsa Indonesia. 

       Pemahaman tentang sila pertama Pancasila juga bertautan dengan keempat sila Pancasila lainnya. Di samping itu, sila pertama Pancasila juga mengandung nilai makna bahwa negara juga wajib menjamin kemerdekaan setiap warga negara tanpa diskriminasi untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya. Perwujudan kewajiban negara tersebut salah satunya dengan menciptakan suasana yang baik, memajukan toleransi dan kerukunan agama, serta menjalankan tugas untuk meningkatkan kesejahteraan umum sebagai tanggung jawab yang suci. 

Sila Kedua 

       Bunyi sila kedua adalah "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), aturan tersebut merupakan perwujudan nilai-nilai kemanusiaan bangsa Indonesia. Manusia adalah makhluk budaya, moral dan agama. Arti dari sila kedua pancasila pertama adalah kesadaran. Kesadaran akan perilaku setiap bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilai moral dan tuntutan hati nurani yang ada dalam hati setiap individu Dengan kesadaran tersebut diharapkan seluruh lembaga masyarakat Indonesia dapat berperan dalam realisasi kapasitas mereka untuk berkembang atau berkembang. Makna kedua dari perintah selanjutnya adalah rangkaian pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) antar individu yang sebenarnya dimiliki seseorang ketika ia dilahirkan dalam kandungan. 

       Makna sila kedua Pancasila, yaitu selain menumbuhkan atau menumbuhkan sikap saling mengasihi antar sesama manusia atas dasar kemanusiaan. Tentu saja, jika Anda dapat melakukan hal di atas, tindakan manusia memiliki batas yang mengurangi jumlah kejahatan. Makna sila kedua dan keempat Pancasila adalah proses hidup yang adil dan beradab. Makna tunggal ini sangat penting mengingat pembangunan yang ada harus merata dan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan jumlah penduduk, luas wilayah, dan lain-lain. Pengalaman penerapan sikap-sikap yang terkandung dalam sila kedua Pancasila dapat memberikan dorongan untuk membangkitkan dan mengembangkan sikap toleransi atau saling menghormati dalam hubungan sosial, baik antar individua tau kelompok masyarakat

Sila Ketiga 

       "Persatuan Indonesia" adalah isi dari perintah ketiga, yang berarti bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus menjadi satu. Arti di atas adalah lengkap dan tidak terbagi. Persatuan adalah cara membuat negara kita menjadi bangsa yang kuat. Sekalipun kita berasal dari latar belakang suku, budaya, ras dan agama yang berbeda, kita harus bersatu untuk mencapai cita-cita negara. Dengan bersatu kita dapat mencapai salah satu tujuan Indonesia, yaitu melindungi seluruh rakyatnya dari perang dan perpecahan. Perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia tidak dapat disangkal, tetapi perbedaan-perbedaan itu menjadi alasan untuk terus bersatu.

Sila Keempat

       "Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" adalah bunyi sila keempat. Yang dimaksud dengan asas ini adalah kita sebagai warga negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Terlepas dari hak bersama, kita juga harus memperhatikan kepentingan bersama. Oleh karena itu, rakyat Indonesia harus berkonsultasi sebelum mengambil keputusan. Hal ini dilakukan untuk menghormati pendapat orang lain. Selain itu, penimbangan memungkinkan kami menemukan solusi yang baik dan adil bagi banyak orang.

Sila Kelima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun