2. Melakukan segala sesuatu dengan persiapan yang matang dan memadai, beragam hal baik dari yang sederhana hingga yang kira - kira kompleks ingin saya coba dab saya lakukan, namun terbatas pada kapasitas, waktu, dan uang yang saya punya. Selaras dengan poin nomor 1, saya ingin menggunakan sumber uang yang terus mengalir itu untuk menekuni hobi saya, melakukan hal baru tanpa harus terpengaruh dan dipengaruhi oleh dunia luar. Ntah mungkin saya hendak membuat prototype aneh yang bahkan banyak yang belum saya fikirkan, membeli banyak buku, otak atik teknologi sesuka hati saya tanpa harus memikirkan berapa mahal harganya, datang ikut seminar pengetahuan ke luar negeri lalu bertemu dengan orang - orang berpengaruh besar di dunia, belajar di banyak tempat di dunia, langsung mengunjungi situs - situs arkeologi, pengetahuan, dan sejarah yang selama ini hanya saya lihat di buku dan internet, mengunjungi makam - makam dan tempat - tempat riset para ilmuwan besar dunia, membeli melalui lelang buku - buku dan benda - benda bernilai pengetahuan tinggi, menginvestasikan dana kepada perusahaan - perusahaan yang prospek dan tujuannya jelas - bermutu, mencoba tinggal di negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat, dan juga mencoba beragam hal lainnya yang semoga saja tercapai, Insya Allah.
  Â
- MENTOR
   Mentor yang berinteraksi dengan saya dan yang saya kagumi adalah opung (kakek) saya sendiri, yang mengajarkan apa arti hidup dan uang serta bagaimana cara membangun prinsip hidup yang konsisten. Opung saya merupakan pembisnis yang begitu banyak nilai moral dan ajaran ntah mengenai hidup atau mengenai ekonomi yang sangat memotivasi saya sebagai cucunya. Saya berharap suatu saat nanti bisa sesukses atau bahkan lebih sukses dari opung saya dalam membangun bisnis dan konsisten terhadap prinsip, serta saya berharap suatu hari nanti wawasan dan pengalaman saya sama banyak atau bahkan lebih banyak dari opung saya, sebagai penerus saya harus terus berusaha.
"Jika tidak ada jalan, maka bangunlah jalan" (Opung saya - Marasal Hutabarat).
   Lalu ada mentor keuangan walau belum pernah berinteraksi langsung seperti Warren Buffett, investor terkemuka dunia yang hidup dari dunia pasar modal. Begitu menginspirasi dari bagaimana metode yang beliau gunakan dalam bermain di pasar saham, dari bagaimana beliau berinvestasi di dalamnya dan mengelolanya, secara keseluruhan nampak brilian. Tidak mengajarkan terburu buru dan kaya instan, namun yg diajarkan ialah agar supaya uang aman demi masa tua yang lebih nyaman.
   Kemudian ada Carlos Slim Helu, mirip seperti Warren Buffett hanya saja beliau berasal dari negara berkembang yg iklim ekonominya mirip Indonesia (Mexico). Metode yang beliau gunakan di pasar modal pun serupa dengan Warren Buffett (Value Investing) dan terbukti berhasil meski di negara yang ekonominya berkembang. Ini menjadi salah satu acuan saya dan role model saya dalam berkecimpung di dunia pasar modal untuk saya yang masih relatif baru di dunia tersebut.
   Lanjut dengan Lo Kheng Hong, investor asal Indonesia ini yang paling menginspirasi saya dari sisi dimana beliau berasal dan beliau tinggal, sesuai dengan saya yang sama sama orang Indonesia. Mempelajari beliau bagaimana metode beli saham yang bagus akan lebih sesuai dengan saya dikarenakan sama sama tinggal di iklim ekonomi yang sama, juga menjadi inspirasi untuk terus memiliki prinsip bahwa investasi bukan jalan cepat kaya, tapi jalan untuk mengamankan keuangan (Value Investing).
  Jika sebelumnya di bidang keuangan dan ekonomi, maka selanjutnya berada di bidang Sains dan Teknologi. Albert Einstein, ilmuwan yang sempet dikucilkan oleh banyak orang - orang penting Eropa karena latarnya dari keluarga Yahudi tidak membuat beliau berhenti berkarya. Sikapnya yang enjoy dan melakukan sesuatu yang baginya bahagia tanpa mempedulikan omongan orang melainkan terus jalan dan membuktikan adalah metode ampuh untuk membalikkan lawan dari yang tadinya menjatuhkan menjadi meminta saran. Albert Einstein sudah terbukti merupakan salah satu ilmuwan paling jenius dan paling berkompeten di dunia fisika khususnya di bidang kosmologi. Kesantuyannya dalam menjalani hidup itulah yang menjadi filosofi yang khas dan unik tersendiri bagi saya namun dengan output yang begitu besar sekali bagi dunia. Temuan beliau salah satunya Relativitas: Khusus dan Umum pun menjadi salah satu dari dua pondasi utama fisika modern yang membangun peradaban modern dewasa ini.
   Selanjutnya ada Max Planck, ilmuwan yang mirip seperti Einstein namun lebih serius dan teguh pendirian. Saya pernah mendengar cerita ketika beliau hendak melakukan penelitian, beberapa orang menyatakan bahwa segala hal tentang fisika semuanya telah terungkap (tak akan ada hal baru lagi), Planck muda pun menyatakan bahwa dia hanya ingin belajar fisika saja, namun rupanya saat beliau melakukan penelitian justru menemukan pondasi yang sangat luar biasa dan inovatif di bidang sains. Mekanika Quantum penemuannya dikepalai oleh Max Planck, dimana revolusi elektronika besar - besaran terjadi karena rumusan Mekanika Quantum tersebut. Meskipun Max Planck juga mendapat pertentangan dari orang - orang seperti dibilang melakukan kegiatan unfaedah karena terus meneliti tp gk ada impact - hasilnya, beliau terlihat tidak peduli dan terus melakukan apa yang emang beliau minati. Mekanika Quantum pun juga salah satu pondasi di samping Relativitas Einstein yang membangun peradaban modern dewasa ini.
INFP (The Idealist)
The idealist, istilah yang cocok untuk mendeskripsikanmu. Sebagai seorang INFP, kamu punya kecenderungan untuk jadi idealis karena kamu sangat percaya sama intuisi dan nilai yang kamu punya dan berpegang teguh sama nilai-nilai tersebut. Kamu punya tujuan untuk bisa membuat dunia ini jadi tempat yang lebih baik dan mencari makna dari hidup yang kamu jalani dengan nilai-nilai yang kamu percaya. Idealisme ini akhirnya bikin kamu cenderung jadi perfeksionis bahkan ke diri sendiri. Akhirnya, kamu bisa kurang mengapresiasi diri sendiri. Di lain sisi, idealisme ini juga bikin kamu memilih untuk selalu terpacu dalam menggapai tujuanmu. Kamu adalah orang yang fleksibel dan santai, kecuali ada hal yang mengancam salah satu nilai yang kamu yakini. Ancaman tersebut dapat membuatmu cukup agresif dalam membela nilai tersebut. Walaupun kamu punya kecenderungan untuk menahan diri dari mengekspresikan emosimu secara verbal, kamu memiliki kemampuan untuk memahami orang lain dan menjadi pendengar yang baik. Kamu pun lebih memilih untuk menuangkan perasaanmu dalam tulisan, yang bikin kamu punya potensi untuk jadi penulis yang baik.