Intinya ibu bercerita bahwa saat itu aku jatuh terlentang di jalan dan ada seseorang yang hampir melindasku. Seseorang itu mengendarai kendaraannya tepat di belakangku dan saat aku jatuh karena menyerempet badan truk orang itu terperosok di pepohonan keluar jalan.
"Bu memang kecelakaanku tanggal berapa bulan apa? Aku lupa" aku bertanya kepada ibu.
"Ibu yakin itu tanggal lima bulan Desember setahun yang lalu",
Aku menelan ludah memikirkan kemungkian yang terjadi sebenarnya. Hubungan antara takdirku dan Alia dulu yang sempat berpapasan. Bergegas aku kembali ke rumah Alia untuk membuktikan kebenarannya. Sayang sekali waktu itu Alia sudah tidur dan hanya bertemu dengan Ibunya. Aku tidak mau mengganggunya dan bertanya kepada ibunya.
"Bi kenapa kaki Alia bisa seperti itu?"
"Katanya dulu ia menghindari orang terkapar di jalan, makanya ia memilih terperosok ke luar badan jalan Do", begitulah penjelasan dari Bibi, Ibunya Alia.
"Kira-kira tanggal berapa Bi kejadiannya?"
"Tanggal 5 Desember Do"
***
Alia si gadis platina yang kuat menapaki terjalnya kehidupan. Tidak pernah menyerah pada hidup meski impiannya sudah terkubur dalam-dalam. Roda kehiduan memang terus berputar. Antara takdir satu dan takdir lain saling berhubungan, termasuk takdirku dengan takdir Alia. Sebut saja ia Gadis Platina yang tegar menerima semua keadaannya dan selalu semangat tersenyum pada dunia.
Impiannya, aku bisa mengabulkan impiannya karena impian kita sama. Meski ia telah mengubur dalam-dalam impian itu akan kutumbuhkan lagi. Aku bisa menjadi impiannya, aku bisa menjadi malaikat pelindungnya. Gadis Platina.